Prabowo Peringatkan Dunia: Ketimpangan Ekonomi Bisa Bikin Negara Gagal

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 22 Nov 2024 07:00 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyoroti soal ketimpangan yang terjadi di dunia. Dia menilai ketimpangan bisa membuat sebuah negara bisa gagal berkembang.

Menurutnya, semua negara di dunia harus mengejar pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi rakyatnya. Namun, hal itu bisa jadi sia-sia bila ketimpangan ekonomi masih besar, apalagi semua pertumbuhan hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang.

Prabowo bahkan mengatakan bila kekayaan di suatu negara cuma dimiliki oleh segelintir orang, artinya negara tersebut berada di ambang kegagalan. Baginya, kekayaan yang tak merata adalah resep sebuah negara gagal.

"Tidak ada gunanya pertumbuhan yang tinggi jika mayoritas rakyat tidak dapat menikmati pertumbuhan. Jika kekayaan hanya dipegang oleh kalangan tertentu, menurut pendapat saya itulah resep untuk negara yang gagal," beber Prabowo saat bicara pada Forum Indonesia-Brazil Business Forum di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, ditulis Kamis kemarin.

Eks Menteri Pertahanan itu menegaskan harus ada kesempatan yang sama bagi semua pihak. Perekonomian sebuah negara menurutnya tak boleh membuat mayoritas masyarakat jadi miskin.

"Harus ada kesempatan yang sama. Ekonomi tidak boleh dirancang untuk membuat mayoritas rakyat miskin," sebut Prabowo.

Bicara soal kekayaan yang hanya dimiliki segelintir orang, sebelumnya Founder Arsari Group Hashim Djojohadikusumo pernah mengatakan ketimpangan di Indonesia masih sangat tinggi. Buktinya, ada sekitar 10 orang terkaya di Indonesia yang jauh lebih kaya dari 114 juta orang lainnya.

"Orang kaya dan terkaya di Indonesia bertambah luar biasa cepat dan besar. Waktu itu Pak Prabowo katakan, 10 keluarga kaya di Indonesia lebih kaya dari 114 juta orang Indonesia," tutur Hashim dalam diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu lalu.

Hashim yang juga merupakan adik Prabowo itu pun mengakui, keluarganya menjadi salah satu dari 50 keluarga terkaya di Indonesia.

"Lima puluh keluarga terkaya di Indonesia itu, dan saya kira itu termasuk keluarga saya dan Prabowo mungkin. Kita akui," tambahnya.




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork