Merauke Menyala! Swasembada Pangan Bangkit dari Timur Indonesia

Merauke Menyala! Swasembada Pangan Bangkit dari Timur Indonesia

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Senin, 25 Nov 2024 12:26 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman
Foto: Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat direbut kembali. Dia menilai Kabupaten Merauke, Papua Selatan sebagai wilayah yang berpotensi menjadi sentra produksi dan lumbung pangan, yang mampu menopang Indonesia.

"Swasembada mutlak kita rebut dan ini adalah gagasan besar Bapak Presiden. Kita mulai dari Timur. Cahaya terbit dari Timur menerangi sampai ke Barat," kata Amran dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2024).

Hal itu dia sampaikan saat kunjungan kerja di Distrik Kurik, Merauke, Papua Selatan. Amran mengaku bangga dengan kemajuan pertanian di Merauke sejak digarap untuk program strategis optimasi lahan (oplah) maupun cetak sawah. Ia mengungkapkan potensi Merauke sebagai lumbung pangan karena didukung sumber daya alam yang melimpah, lahan pertanian luas dan subur, serta generasi muda yang inovatif dan spiritnya tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat kemajuan pertanian Merauke yang 40 ribu hektare itu IP (indeks pertanaman) yang dulu 1 kali menjadi 2 kali. Produktivitasnya dulu 2-3 ton. Waktu Bapak Presiden kunker tanyakan langsung ke petani dan dijawab produktivitas sudah 7 ton. Kalau melihat semangat dari Timur, dari Merauke, sepertinya sebelum 4 tahun kita bisa mencapai swasembada pangan," ungkapnya.

Amran juga merasa bangga melihat semangat petani muda di Merauke. Kegigihan petani untuk turun ke sawah menurutnya tidak hanya membangun sektor pertanian, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan mereka.

ADVERTISEMENT

"Saya bangga ada pemuda kita yang spiritnya tinggi menggarap lahan. Penghasilannya bisa Rp10-15 juta per bulan. Jadi kita harus bangunkan lahan tidur Merauke, bangunkan milenial Merauke," ujarnya.

Menurut Mentan Amran, prospek Merauke sebagai kawasan penyangga pangan perlu diperkuat dengan teknologi pertanian. Program optimasi lahan rawa (oplah) ataupun cetak sawah harus menggunakan pendekatan berbasis teknologi yang holistik dari hulu hingga hilir.

"Kita dari hulu ke hilir pendekatannya tidak boleh parsial, mulai dari bibit unggul, kemudian pengolahannya dengan traktor, kemudian tanam menggunakan rice transplanter, panennya dengan combine harvester, lalu dikeringkan dengan dryer, kemudian masuk ke gudang," paparnya.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mendukung dan mendampingi pertanian di Merauke dan seluruh Indonesia, mulai dari pemberian benih gratis, pompa, alat dan mesin pertanian (alsintan), maupun bantuan operasional bekerja sama dengan perbankan.

"Kita ini semua sama, bersaudara. Aku ini pembantu rakyat dan kami full support untuk pertanian Merauke. Hidup Merauke! Swasembada pangan, Merauke menyala!" tutupnya.

Sebelumnya, Amran menghadiri Apel Brigade Pangan di Distrik Kurik untuk memantau kesiapan 214 kelompok Brigade Pangan yang telah terbentuk untuk membangun pertanian Merauke. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj Gubernur Papua Selatan, Anggota Komisi IV DPR RI, Wakil Aster Kasad, Danrem 174, Danlantamal XI, Danlanud, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Kepala Dinas TPHP Kabupaten Merauke, manajer area PIHC, dan petani serta penyuluh.

(akd/akd)

Hide Ads