Istana Ungkap Alasan Prabowo Kunjungan Kerja ke China-AS

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 02 Des 2024 18:57 WIB
Presiden Prabowo Subianto - Foto: Presiden Prabowo Subianto (Tangkapan layar YouTube Setpres).
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto hari ini memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo membeberkan alasan kunjungan-kunjungan yang telah dilakukannya.

Beberapa waktu lalu, Prabowo telah mengunjungi sejumlah negara dari China, Amerika Serikat (AS) hingga Persatuan Emirat Arab untuk menghadiri berbagai agenda kenegaraan. Dalam lawatannya itu, Prabowo pertama kali mengunjungi China kemudian baru bertolak ke AS.

Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menjelaskan alasan Prabowo mengawali lawatannya ke China terlebih dahulu. Hasan mengatakan hal itu sudah menjadi bagian tradisi.

"Presiden menyampaikan bahwa memang kunjungan pertama beliau itu dilaksanakan ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok) karena itu bagian dari adat istiadat kita di timur, maka kunjungan pertama adalah ke negara di satu kawasan. Di negara di satu kawasan ini yang terbesar adalah sejauh ini Republik Rakyat Tiongkok," kata Hasan dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2024).

Dia menerangkan Prabowo disambut dengan baik di negeri Tirai Bambu tersebut. Apalagi pada saat kedatangan Prabowo itu bukanlah hari yang tidak biasa dalam penyambutan. Untuk itu, penyambutan tersebut menjadi penghormatan yang luar biasa.

"Di sana juga Presiden disambut dengan sangat baik bahkan di hari yang mungkin tidak biasa Presiden RRC menyambut tamu. Kan dia menyambut tamu di hari Sabtu pada waktu itu. Jadi ini sebuah penghormatan yang luar biasa dan kita punya hubungan dekat dengan RRT," terang Hasan.

Terkait lawatannya ke AS, Hasan menekankan Prabowo ingin menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersahabat dengan negara manapun. Dalam segi ekonomi, Prabowo memberikan kesempatan yang setara bagi negara manapun yang berminat kerja sama dengan Indonesia, termasuk AS.

"Kunjungan kedua beliau dilaksanakan ke Amerika Serikat dan di sana juga Presiden ingin menunjukkan bahwa kita bisa berteman dengan siapapun, bisa bersahabat dengan siapapun. Dalam sisi ekonomi perdagangan Presiden memberikan equal access pada negara negara manapun juga termasuk investor-investor maupun investasi dari Amerika Serikat," imbuh Hasan.

Hasan menegaskan bahwa Prabowo tidak ingin Indonesia bergabung dalam blok atau organisasi internasional di sektor Pertahanan. Justru, Prabowo membuka peluang Indonesia bergabung dengan blok ekonomi yang saling menguntungkan. Hal ini dibuktikan dari minat Indonesia bergabung dengan beberapa organisasi kerja sama ekonomi internasional, seperti BRICS, OECD, hingga CPTPP.

"Dan Pak Prabowo juga menyampaikan kita sebagai negara yang memperjuangkan national interest, kita tidak akan bergabung dengan blok pertahanan manapun, tapi kita akan join dengan blok ekonomi yang menguntungkan kepentingan bangsa," imbuh Hasan.




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork