Titik Awal Penurunan Harga Tiket Domestik
Dalam upaya menekan harga tiket pesawat perjalanan domestik, pemerintah membentuk satuan tugas (satgas). Adapun satgas itu diisi oleh sejumlah kementerian, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun saat itu, harga tiket pesawat pada akhir pekan ini, Sabtu (27/7/2024), Jakarta - Bali termurah di atas Rp 1 juta. Sementara itu, harga tiket pesawat Jakarta - Kuala Lumpur yang termurah tidak sampai Rp 700 ribu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) periode 2019-2024, Sandiaga Uno, menyebut harga tiket mahal penerbangan domestik mahal itu dipengaruhi oleh tidak imbangnya penawaran dan permintaan dalam penerbangan. Adapun satgas yang dibentuk akan fokus menangani mahalnya harga tiket pesawat.
"Supply dan demand. Jadi masalah di Indonesia itu karena permintaan untuk mobilitas tinggi, tetapi kesediaan kursi itu terbatas. Nah, saat permintaan naik, harga pesawat naik. Selain itu, dipicu oleh harga avtur, tingginya biaya operasional, ada beberapa komponen pajak. Nah, itu yang kami bedah satu per satu," kata Sandiaga dikutip detikTravel pada Minggu (21/7/2024).
Dalam kesempatan terpisah, Sandi juga menjanjikan penurunan harga hingga 10 persen dari batas atas pada Oktober. Adapun penurunan harga itu berpatokan pada TBA. "Jadi itu dari angka rata-rata ya, 10 persen yang kita hitung itu dari batas atas yang selama ini dikeluhkan masyarakat," kata Sandiaga selepas event Co-Branding Kemenparekraf di Ritz Carlton, Jumat (27/7/2024).
Kala terjadi perubahan kepemimpinan, dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto, satgas penurunan harga tiket pun tetap dilanjutkan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, penurunan harga tiket pesawat menjadi salah satu fokus kerja Kementerian Perhubungan dan PT Pertamina (Persero).
Ia menyatakan, Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat tidak dibubarkan kendati pimpinan satgas, yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Kabinet Merah Putih, sudah tak ada. Airlangga menyebut pemerintahan Prabowo tidak mereset hasil pembahasan satgas yang dulunya dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan.
"Satgas itu akan terus berlanjut, terutama terkait dengan tarif penerbangan domestik. Tentu akan dirapatkan dengan kementerian terkait yang masuk dalam satgas, (yakni) Kementerian Perhubungan dan Pertamina. Ini (satgas) tidak dari awal, kita melanjutkan," kata Airlangga dalam Konferensi Pers di Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).
Tiket Pesawat Turun 10%
Pemerintah sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat rute domestik sebesar 10% di seluruh bandara selama Nataru 2024/2025. Harga tiket yang turun adalah untuk penerbangan periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Elba Damhuri, menyebut PT Pertamina Persero Group akan memberikan dukungan penurunan harga avtur pada periode Nataru 2024/2025 di 19 lokasi bandara.
Adapun rinciannya bandara Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, dan Biak juga mendapatkan dukungan yang sama.
"Pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen saat Nataru, di seluruh bandara di Indonesia," ujar Elba Damhuri dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).
Elba menyebut, PT Pertamina Persero Group akan memberikan support di Nataru dengan penurunan harga jual avtur pada rentang 7,5% hingga 10%. "Harga avtur setelah penurunan harga akan mendekati harga jual avtur di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika terdapat kenaikan harga jual avtur di Desember 2024, tidak akan berdampak pada maskapai yang melayani publik," sebut Elba.
Elba juga menjelaskan untuk mengakomodasi penurunan tiket (tanpa pengurangan PPN) diperlukan peran maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur di beberapa bandara agar penurunan tarif secara keseluruhan dapat terlaksana dengan target penurunan harga tiket sebesar minimal 10%.
Pemberlakuan penyesuaian tarif akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, yaitu tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual. "Bagi penumpang yang sudah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai jika masih memungkinkan," sebut Elba.
Akan tetapi, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, implementasi diskon tiket pesawat ini akan dievaluasi usai periode Nataru. Dengan demikian, ia belum bisa memastikan apakah diskon bisa dilanjut atau tidak.
"Setelah Nataru nanti akan dievaluasi lagi," kata Dudy, ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Saat ditanya terkait dengan potensi harga tiket kembali mahal usai Nataru, Dody tak berbicara banyak. Menurutnya, persoalan ini juga telah diperhitungkan bersama dengan PT Pertamina (Persero) selaku penyedia avtur.
"Kan kita menentukannya (diskon) dari Desember tanggal 19 sampai dengan 3 Januari. Saya rasa dari Pertamina sudah memahami hal ini," ujarnya.
Simak Video: AHY soal Penurunan Harga Tiket Pesawat Saat Nataru
Berita bersambung ke halaman berikutnya