Anggaran Ketahanan Pangan Naik Jadi Rp 159 T, buat Apa Aja?

Aulia Damayanti, Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 07 Jan 2025 13:08 WIB
Foto: 20detik
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut, anggaran ketahanan pangan 2025 naik menjadi Rp 159 triliun. Angka itu naik dari pagu sebelumnya yakni Rp 144 triliun.

"Jadi, karena ini menjadi program prioritas utama Bapak Presiden, total anggaran untuk ketahanan pangan itu Rp 144 triliun, tapi kemarin saya sudah lihat berubah dari Menteri Keuangan Rp 159 triliun," kata pria yang akrab disapa Zulhas dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, disiarkan secara virtual, Selasa (7/1/2025).

Mantan Menteri Perdagangan itu mengatakan anggaran tersebut merupakan total dari Kementerian/Lembaga terkait pangan. Seperti anggaran Kementerian Pertanian Rp 29 triliun, Kementerian Kelautan dan Perikanan Rp 6 triliun, anggaran irigasi di Kementerian Pekerjaan Umum Rp 22 triliun, anggaran K/L lainnya Rp 44 miliar.

"Ini sudah dibintangi, Pak, khusus untuk pangan. Tidak boleh lagi bangun yang lain. Ya, rekomnya pertanian mana itu nanti dikerjakan dari sini," ucap Zulhas.

Selain itu anggaran ketahanan pangan juga termasuk untuk penyaluran pupuk subsidi Rp 44 triliun hingga dana desa Rp 16 triliun. Anggaran ketahanan ini sejatinya memang untuk menggenjot produksi pangan dalam negeri guna mengejar target swasembada pangan.

Zulhas menyebut akan membuat modul khusus untuk mempermudah panduan baik Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan untuk menghemat anggaran.

"Maka ini akan dibikin modul (misalnya) Rp16 triliun dana desa itu kalau Rp 200 jutanya apa jadinya? Apa bikin ikan, apa ternak ayam, apa telur, atau tanam apa, gitu. Apa yang dikerjain? Nanti akan dikasih modul, Pak, sehingga kalau desa itu tahu, kerjanya begini, ini contohnya, ini videonya, tinggal ngikuti aja. Kalau nggak dimandori gitu, biasanya nggak jadi apa-apa," terang dia.

Untuk pengadaan pupuk subsidi, meski telah dianggarakan, namun pemerintah tetap menetapkan dalam bentuk volume setahun, 9,55 juta ton. Zulhas mengatakan jika harga pupuk naik, maka anggaran otomatis akan ikut naik.

"Kalau harganya naik, ya anggaranya naik. Kalau harganya turun, anggaranya turun. Tapi yang diperlukan jumlahnya, Pak," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap anggaran Ketahanan Pangan melonjak 30% menjadi Rp 159 triliun di 2024. Anggaran itu lebih besar dari 2023 yang mencapai Rp 115 triliun.

Dana tersebut disalurkan untuk mendukung berbagai program pangan, salah satunya pupuk bersubsidi untuk petani. Total Rp 47,7 triliun disalurkan untuk mensubsidi 7,2 juta ton pupuk

"Itu untuk apa saja? Yang paling gede biasanya, yang rame itu petani kalau pas lagi musim tanam pupuknya nggak ada atau pupuk subsidinya nggak tersedia. Makanya bantuan pupuk itu kita tingkatkan. Kemarin karena berbagai hal kita, oh harusnya jumlahnya 9 juta atau 7 juta ton kita sampaikan, oke berapa yang dibutuhkan, Rp 47,7 triliun," terang Sri Mulyani dalam unggahan video di Instagram @smindrawati, Sabtu (4/1/2025).

Simak juga Video 'Zulhas Ungkap Bansos Beras Ditambah Jadi 6 Bulan':






(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork