Zulhas Tegaskan Penyaluran Bansos Beras Tak Disetop, tapi...

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 04 Feb 2025 19:30 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan/Foto: 20detik
Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa bantuan pangan dan beras murah Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) tidak dihentikan.

Ia mengatakan, bantuan beras hanya diundur distribusinya lantaran musim panen terjadi lebih cepat tahun ini. Zulhas mengatakan, panen raya tahun ini terjadi pada Februari, Maret, dan April.

"Nggak disetop. Bantuan pangan karena sekarang lagi panen raya, Februari, dan Maret, dan April setelah itu," kata Zulhas saat ditemui wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).

Zulhas mengatakan, total bantuan beras masih sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan, yakni 900 ribu ton dengan total anggaran Rp 16,6 triliun. Bantuan itu akan didistribusikan setelah panen raya selesai.

"Totalnya sama jumlahnya. Jumlahnya nanti 900 ribu ton bantuan pangan. Totalnya, nilainya Rp 16,6 triliun akan diberikan setelah panen raya selesai," ujarnya.

Zulhas menjelaskan, penundaan bantuan beras dilakukan untuk menjaga harga di pasar. Menurutnya, harga beras akan anjlok jika bantuan disalurkan seiring musim panen berlangsung.

"Jadi kita nggak boleh bagi dulu dong nanti harganya kan, harga di petaninya turun, karena harga di petani harus Rp 6.500," tegasnya.

Kendati begitu, Zulhas belum dapat memastikan kapan bantuan beras akan disalurkan. Ia mengaku akan kembali menggelar rapat bantuan beras pada April.

"Kami rapatnya di April, rapatnya nanti, belum tentu kapannya (bantuan beras dimulai)," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pangan Nasional mengatakan penyaluran bantuan pangan beras dan beras murah Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sementara disetop. Langkah itu dilakukan dalam rangka menjaga harga gabah agar tidak anjlok.

"Dalam dua bulan ini, untuk SPHP dan bantuan pangan itu sementara ditiadakan. Karena kalau kita terus membanjiri pasar, maka harga gabah tidak akan naik-naik," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, di rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (4/2/2025).

Arief menjelaskan langkah itu dalam rangka menjaga harga di hulu yaitu petani, mengingat panen raya akan segera dimulai. Apalagi saat ini harga gabah di beberapa daerah masih di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500/kg.

"Jadi menyeimbangkan hulu dan hilir, tentunya ini yang dilakukan pemerintah dan keseimbangan ini yang dijaga. Inflasi kita terbaik dari tahun 1956, di sisi lain kita harus meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.

Simak Video: Zulhas Ungkap Bansos Beras Ditambah Jadi 6 Bulan




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork