Bulog Siap Serap Gabah Petani 2 Juta Ton hingga April

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 13 Feb 2025 14:21 WIB
Foto: Andi Hidayat
Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) untuk membahas realisasi dan peningkatan penyerapan gabah dan beras tahun 2025.

Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan Perum Bulog siap menyerap gabah petani pada panen raya yang diperkirakan berlangsung pada Februari, Maret, dan April. Ia mengatakan, Bulog bersedia dan siap menyerap sesuai ketetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani tahun 2025, yakni Rp 6.500 per kg.

Pada musim panen tersebut, Bulog juga ditargetkan menyerap lebih dari 2 juta ton gabah petani.

"Tadi kita bicara mengenai perlu kesiapan Bulog untuk menyerap gabah dengan harga yang sudah disepakati, yang sudah diputuskan pemerintah yaitu Rp 6.500. Ditergetkan Februari, Maret, April harus mampu menyerap di atas 2 juta (ton) ya, di atas 2 juta ya secara tertahap," kata Zulhas usai rakortas di kantornya, Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Selain itu, Zulhas juga membahas ihwal draft Instruksi Presiden (Inpres) tentang Kebijakan Perberasan yang meliputi pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran. Inpres tersebut dinilai perlu sebagai payung hukum penugasan Bulog dalam menyerap gabah petani.

"Bulog perlu, tadi payung hukum perlu Inpres agar bisa melaksanakan tugas dengan baik yang sudah disepakati, akan kita susun nanti," jelasnya.

Ia menambahkan, rakortas hari ini juga membahas tentang Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang Ramadhan tahun 2025. Saat ini, kata Zulhas, Bulog memiliki stok sekitar 2 juta ton.

Namun begitu, Zuhlas mengaku khawatir akan tetap ada kenaikan harga beras jelang Lebaran. Ia menegaskan, harga gabah petani mesti dijaga sebesar Rp 6.500. Ia juga gekab meminta kepada Bulog untuk betul-betul menyerap harga gabah sesuai dengan harga yang ditetapkan.

Sementara itu, Zulhas juga menyebut anggaran tambahan bagi Bulog untuk menyerap gabah sebesar Rp 16,6 triliun telah disiapkan oleh Kementerian Keuangan. Ia juga meminta stakeholder terkait untuk turut mengawasi proses penyerapan gabah petani selama musim panen berlangsung.

Adapun pengawasan itu akan melibatkan Kementerian BUMN, Kementerian Dalam Negeri, dan TNI-Polri. Zulhas juga meminta Kementerian Dalam Negeri menginstruksikan jajaran pemerintah daerah untuk turut mengawasi penyerapan seminggu sekali.

"Jadi selama tiga bulan ini bupati akan minta rapat dengan camat dan kades setiap minggu, seperti Pak Medagri (Tito Karnavian) rapat mengenai inflasi setiap minggu, selama dua setengah tahun, gak ada yang kuat cuma beli yang kuat," ungkapnya.

"Ini ditularkan ilmunya kepada bupati agar bupati rapat dengan camat dan kades, memonitor panen raya sampai April ini, setiap minggu rapat memandori apa yang akan dikerjakan atau ada masalah apapun termasuk harga gabah dan sebagainya," tutupnya.

Simak juga Video: Stok Beras Bulog 2 Juta Ton, Terbesar Sepanjang Sejarah




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork