Dividen BUMN Bakal Masuk ke Danantara, Sri Mulyani Diingatkan soal Target PNBP

Dividen BUMN Bakal Masuk ke Danantara, Sri Mulyani Diingatkan soal Target PNBP

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 18 Feb 2025 14:05 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak akan lagi menyetor dividen ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) usai ada Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Selama ini dividen BUMN merupakan kekayaan negara dipisahkan yang masuk dalam setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal itu dikatakan Ketua Komite IV DPD RI Ahmad Nawardi saat rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dengan kondisi tersebut, ia meminta agar Kementerian Keuangan merevisi aturan PNBP yang ditargetkan mencapai Rp 513,64 triliun di 2025.

"Status Danantara ini lah yang membuat BUMN yang dikelola Danantara bukan lagi kekayaan negara yang dipisahkan sehingga tidak ada lagi yang namanya pendapatan dari PNBP BUMN tersebut. Karena itu, Kementerian Keuangan perlu merevisi PNBP dalam UU Penerimaan Negara harus ada solusi pengganti PNBP yang berasal dari dividen BUMN," kata Ahmad dalam rapat kerja di DPD RI, Selasa (18/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad menyebut dividen dari 65 BUMN akan dikelola BP Investasi Danantara yang akan diluncurkan 24 Februari 2025. Tahun ini, dividen BUMN yang disetor ke negara ditargetkan Rp 90 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 85,5 triliun.

"Jumlah ini akan masuk ke kas BP Investasi Danantara dan dikelola menjadi investasi. Dividen BUMN ini akan dikembangkan terus menerus sebesar-besarnya," ucap Ahmad.

ADVERTISEMENT

BP Investasi Danantara akan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia yang diharapkan operasionalnya bakal mirip seperti Temasek dari Singapura. Badan tersebut akan mengelola aset US$ 900 miliar atau Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).

Rencana itu dibeberkan Presiden Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di gelaran World Government Summit 2025, di mana dia hadir melalui konferensi video. Acara itu dihadiri langsung oleh pimpinan berbagai negara di dunia.

"Danantara akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini," tegas Prabowo dalam video paparannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/2).

BP Investasi Danantara disebut akan mengelola modal yang ada ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat.

"Investasi akan dilakukan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan dan lain-lain," kata Prabowo.

Simak juga Video: Prabowo Tak Ingin Terburu-buru Bentuk Danantara

(aid/ara)

Hide Ads