RI Bakal Punya AI Seperti DeepSeek, Luhut: Masa China-AS Saja yang Bisa?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2025 14:52 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan - Foto: detikcom files
Jakarta -

Indonesia tengah dalam proses pengkajian untuk pembuatan teknologi Artificial Intelligence (AI) menyerupai DeepSeek asal China. Studi tengah dilakukan sejumlah pihak dalam rangka pengembangan teknologi tersebut.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia telah memiliki pengalaman mengembangkan data center, dan tengah dalam proses pemanfaatan energi hijau untuk operasinya. Menurutnya, bukan tidak mungkin RI juga mencoba untuk mempelajari pembuatan AI.

"Orang bicara DeepSeek, ya kita bikin saja studi mengenai itu. Kenapa tidak bisa? Tidak selalu mahal-mahal harganya itu kok. Bisa, asal kita mau, kita mulai dari situ kita mulai. Kita tahu kita bisa sampai di mana. Masa Cina saja yang bisa? Masa Amerika saja yang bisa?," kata Luhut, dalam acara Economic Insight 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak anak-anak pintar yang memiliki kemampuan luar biasa. Hal ini terlihat dari keberhasilan dalam pembuatan aplikasi PeduliLindungi yang sangat diandalkan saat pandemi Covid-19 lalu. Begitu pula dengan aplikasi Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA) dan e-Katalog.

"e-Katalog yang bikin anak Indonesia. Apa lagi? Itu saya bilang, lebih 300 anak-anak muda Indonesia. Jadi kadang-kadang kita tidak bangga jadi orang Indonesia, kita hanya lihat kurangnya. Betul, kalau tidak kurang dimana sih yang sempurna?," ujarnya.

Luhut sendiri meyakini bahwa tidak ada yang sempurna, hal ini termasuk juga dengan kebijakan-kebijakan maupun sistem baru yang diusung pemerintahan saat ini. Namun tetap, bila dibandingkan beberapa negara dengan permasalahan yang lebih pelik, ia merasa Indonesia masih lebih baik.

"Di Amerika itu homeless, kita tidak ada homeless di sini. Banyak itu Anda lihat di sana. Jadi jangan kita hanya melihat yang jauh, yang di depan mata kita ini kita anggap masih kurang. Ya kurang, banyak yang kurang. Itulah tugas kita semua untuk memperbaiki, dan kita on the right track sekarang memperbaiki itu semua," kata dia.

Sebelumnya, Luhut juga telah menyinggung tentang rencananya mengembangkan teknologi AI seperti DeepSeek. Ia telah menggandeng sejumlah milenial untuk melakukan studi, kemudian akan mempresentasikan rencana tersebut ke Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi costnya tidak tinggi. Sekarang ada beberapa anak muda Indonesia yang kita rekrut, dan Mereka sedang bekerja, mungkin dalam 2 minggu ke depan mereka akan presentasi ke presiden, yang mana itu anak-anak Indonesia. Ya kita akomodasi lah," kata Luhut usai acara Indonesia Economic Summit 2025, di Shangri La, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Luhut mengatakan pada intinya, pemerintah mendukung anak muda untuk membuat teknologi baru. Dia pun telah menggandeng 300 anak muda yang bekerja di Peruri untuk meningkatkan digitalisasi Indonesia.

"Jadi anak-anak muda sudah saya jelaskan lebih dari 300 orang, sekarang kerja di Peruri, untuk membuat sebuah digitalisasi Indonesia, tadi DeepSeek juga anak-anak Indonesia. Mereka buat research, kemudian tadi untuk genome sequencing yang bikin anak-anak Indonesia. Ya presiden Prabowo ya kasih dorongan dan kasih fasilitas untuk itu," jelasnya.

Simak juga Video DeepSeek Diblokir di Sejumlah Negara, Wamenkomdigi: Kita Pelajari Perkembangannya




(shc/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork