Trenggono Resmikan Gudang Distribusi Garam Kapasitas 3 Ribu Ton

Trenggono Resmikan Gudang Distribusi Garam Kapasitas 3 Ribu Ton

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 21 Mar 2025 13:04 WIB
MKP Sakti Wahyu Trenggono
Foto: Dok. KKP
Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono meresmikan gudang distribusi garam milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garam di Ponorogo pada Kamis (20/3) kemarin. Gudang distribusi itu berkapasitas 3.000 ton.

Pria yang akrab disapa Trenggono mengatakan operasional gudang distribusi garam di Ponorogo, Jawa Timur akan membantu mencapai target swasembada di 2027. Tidak hanya kualitas, dia memastikan kuantitas dan harga garam pun terjangkau bagi masyarakat. Menurut Trenggono, PT Garam memiliki peran penting dalam menjaga produksi dari hulu hingga hilir untuk mewujudkan swasembada garam 2027.

"PT Garam merupakan salah satu BUMN yang memiliki tanggung jawab besar dalam pemenuhan swasembada garam," kata Trenggono di lokasi dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trenggono menjelaskan sejumlah langkah yang perlu dilakukan PT Garam dalam mendukung pencapaian target swasembada garam, seperti memastikan distribusi garam berjalan lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan di tingkat pedagang dan konsumen, menjaga stabilitas harga garam agar tetap terjangkau oleh masyarakat, tanpa merugikan para petani garam lokal.

Selain itu, PT Garam juga perlu meningkatkan sinergi dengan para petambak garam dalam rangka meningkatkan produksi garam nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor dan menyampaikan laporan terkini terkait produksi dan distribusi garam, termasuk tantangan yang dihadapi di lapangan.

ADVERTISEMENT

"Kolaborasi antara pemerintah, BUMN dan pelaku usaha sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produksi garam nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor," tambah Trenggono.

Terkait peningkatan produksi garam nasional, Trenggono menyebut juga sudah memogramkan perluasan lahan baru (ekstensifikasi) dan meningkatkan produktivitas lahan eksisting (intensifikasi). Untuk ekstensifikasi tambak garam, KKP akan melakukan di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang, NTT.

Sedangkan untuk intensifikasi tambak garam, dilakukan di Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon); Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang); Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep); Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar); Provinsi NTB (Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Timur).

"PT Garam akan diberi mandat untuk mengelola hasil produksi guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri garam nasional. Kita sedang berada di era swasembada pangan. Ini adalah momentum bagi PT Garam untuk berperan lebih besar dalam pemenuhan ketahanan pangan nasional," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose siap melaksanakan arahan dari KKP untuk mengoptimalisasikan potensi yang ada. Dia menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara mandiri dalam produksi garam. Menurutnya, Indonesia bisa mencapai swasembada garam di 2027 jika potensi yang ada dimanfaatkan dengan optimal.

"Gudang distribusi ini memuat kapasitas 3000 ton dan menguasai 87 persen pasar di Madiun Raya. Ini merupakan contoh agar garam bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Abraham.

Lihat juga Video: Cegah Krisis Garam Farmasi, BPOM Keluarkan Sertifikat CPOB

(fdl/fdl)

Hide Ads