Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meyakini ketersediaan pangan pokok strategis menjelang Idul Fitri mencukupi dan stok aman. Ketersediaan pangan jika dilihat stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diampu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan masih memadai.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan sampai 26 Maret, cadangan beras totalnya 2,27 juta ton, jagung 113 ribu ton, minyak goreng 86 ribu kiloliter, daging kerbau 39 ribu ton, gula pasir 18 ribu ton, daging sapi 4 ribu ton, telur ayam 45 ton.
"Nah hasil Rakor hari ini, pemerintah yakin ketersediaan masih cukup dan aman sampai Lebaran dan pasca-Lebaran nanti. Kita juga telah menyiapkan langkah-langkah menghadapi kemungkinan fluktuasi harga tatkala pedagang Pasar Induk sudah mulai sepi. Ini terjadi di tahun lalu, jadi kita telah siap," kata Arief dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, NFA juga mencatat stok Cadangan Beras Pemerintah Provinsi. Sampai tengah Maret ini, tercatat total 6,8 ribu ton yang tersebar di seluruh provinsi, kecuali Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Dengan memadukan kekuatan stok cadangan mulai dari pusat sampai daerah, tentunya pemerintah dapat mengupayakan intervensi stabilisasi pangan lebih intensif lagi.
Menyambung dari hal itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pihaknya bersama segenap pemerintah daerah telah berkomitmen mendorong berbagai langkah dalam menjaga fluktuasi harga pangan menjelang Lebaran ini. Apalagi saat ini masih ada harga pangan yang mengalami kenaikan yakni cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi hingga telur ayam.
"Oleh karena itu, kami dorong pemerintah daerah untuk memasifkan pasar murah seperti Gerakan Pangan Murah, baik itu dengan APBD, mandiri atau bahkan CSR. Program subsidi harga pangan juga sangat baik dapat diimplementasikan. Ini pasti mampu memberikan stimulus pada daya beli masyarakat," urainya.
Di samping itu, program mobilisasi stok pangan dengan memberikan subsidi ongkos biaya angkut juga diharapkan dapat mengatasi ketimpangan harga di berbagai daerah.
Ketut mengajak untuk saling berkoordinasi antara Satgas Pangan Polri dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang digagas Bank Indonesia di setiap daerah. Kolaborasinya dapat berupa pengintensifan pemantauan harga pangan pokok di setiap lini pasar, distributor hingga ke gudang-gudang BUMN/BUMD pangan.
Simak juga Video 'H-5 Lebaran, Harga Daging Sapi Naik Jadi Rp 150 Ribu per Kilogram':
(ada/ara)