Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan mengenakan tarif impor sebesar 10% untuk semua barang yang masuk ke AS, dengan tarif yang lebih tinggi bagi beberapa negara, termasuk mitra dagang terbesar AS, kebijakan ini berlaku mulai 5 April 2025. Langkah ini diperkirakan akan memperburuk perang dagang yang telah mengguncang pasar global dan membingungkan sekutu-sekutu AS.
Mengutip Reuters, Kamis (3/4/2025), kebijakan tarif yang luas ini akan menciptakan hambatan baru bagi ekonomi konsumen terbesar di dunia, serta membalikkan proses liberalisasi perdagangan yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Para mitra dagang AS diperkirakan akan merespons dengan langkah balasan, yang bisa mengakibatkan lonjakan harga barang, mulai dari sepeda hingga anggur.
Setelah pengumuman ini, indeks futures saham AS langsung anjlok tajam, menyusul minggu-minggu perdagangan yang penuh volatilitas di mana investor berspekulasi mengenai dampak tarif baru terhadap perekonomian global, inflasi, dan laba perusahaan. Saham AS sendiri telah kehilangan hampir US$ 5 triliun nilai pasar sejak bulan Februari.
Impornya barang-barang asal China akan dikenakan tarif tambahan sebesar 34%, yang ditambah dengan 20% tarif sebelumnya, sehingga total tarif untuk barang-barang asal China mencapai 54%. Sekutu-sekutu dekat AS juga tak luput dari kebijakan ini, seperti Uni Eropa yang akan dikenakan tarif 20%, dan Jepang yang akan dikenakan tarif 24%.
Seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya mengatakan tarif yang lebih tinggi ini akan mulai berlaku pada 9 April dan akan diterapkan pada sekitar 60 negara. Tarif dasar sebesar 10% akan mulai diberlakukan pada hari Sabtu mendatang, kata pejabat tersebut.
Trump menyatakan tarif 'timbal balik' ini adalah respon terhadap tarif dan hambatan non-tarif yang dikenakan pada produk-produk AS. Ia berpendapat tarif baru ini akan mendorong peningkatan lapangan kerja di sektor manufaktur domestik.
"Selama puluhan tahun, negara kita telah dijarah, diperkosa, dan dirampok oleh negara-negara dekat maupun jauh, baik teman maupun musuh," kata Trump dalam sebuah acara di White House Rose Garden.
Namun, ekonom-ekonom internasional memperingatkan kebijakan tarif ini bisa memperlambat perekonomian global, meningkatkan risiko resesi, dan membuat biaya hidup bagi keluarga-keluarga di AS melonjak hingga ribuan dolar.
Kanada dan Meksiko, dua mitra dagang terbesar AS, saat ini sudah menghadapi tarif 25% pada berbagai barang, dan tidak akan dikenakan tarif tambahan terkait pengumuman yang dilakukan Trump pada Rabu kemarin.
(rrd/rir)