Kejar Swasembada Pangan, Pemerintah Mau Revitalisasi 20 Ribu Ha Tambak

Amanda Christabel - detikFinance
Selasa, 08 Apr 2025 13:50 WIB
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Jakarta -

Pemerintah masih gencar mengejar swasembada pangan, salah satunya dengan mengejar pemenuhan gizi melalui protein. Rencananya, pemerintah akan merevitalisasi sekira 20 ribu hektar (ha) lahan tambak untuk tahun ini.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan Indonesia sedang mengejar target swasembada pangan agar kecukupan gizi rakyat terpenuhi. Beberapa di antaranya melalui pemenuhan protein dengan ikan, ayam, telur, daging, dan susu.

"Kita akan coba memperbesar ke sana. Mudah-mudahan tahun ini akan dibangun dua puluhan ribu hektar tambak di Jawa. Dan di luar Jawa nanti akan dibangun untuk udang dan lain-lain, tapi ada juga pengembangan ikan tangkap," kata pria yang akrab disapa Zulhas ini di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Zulhas merinci, dari 20 ribu ha lahan tambak ini nantinya tidak akan membuka lahan baru. Melainkan, pemerintah akan merevitalisasi tambak dari total lahan sekitar 70 ribu ha tambak yang kini sudah tidak dipergunakan lagi.

"Sementara tahun ini, karena tidak bisa sekaligus. Tahun ini 20 ribu (ha), itu suatu kerjaan yang cukup besar. Di daerah Pantura, di Jawa Barat juga banyak. Tidak (buka lahan baru), yang lama-lama itu (lahan lama). Ada 70 ribu yang tidak dipergunakan lagi, dulu tambak udang windu, itu direvitalisasikan," katanya melanjutkan.

Lebih lanjut ia bilang, pemerintah juga akan mengembangkan pabrik pakan buat ternak. Hal ini karena supaya hasil dari komoditas seperti jagung juga bisa diserap.

"Di samping itu, kita juga akan membangun pakan, karena pakan ini penting. Kuncinya, ayam dan ikan itu ada di pakan. Pemerintah juga nanti ikut mengembangkan pakan manfaatnya, hasil jagung bisa diserap dengan harga yang sudah ditentukan, lebih bagus karena ada persaingan," terangnya.

Zulhas membeberkan, nantinya pemerintah juga bisa ikut mengendalikan harga pakan dan tidak ditentukan oleh segelintir pihak saja.

"Pakan, kalau pemerintah ikut, bisa mengendalikan (harga) seperti Bulog. Tidak hanya ditentukan oleh satu-dua pihak, tapi nanti pakan itu akan kompetisi, bersaing harganya," tutupnya.




(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork