Prabowo Diapit Sri Mulyani-Airlangga di Depan Pengusaha dan Investor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Apr 2025 16:26 WIB
Foto: (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto hari ini melakukan pertemuan besar dengan pelaku ekonomi Indonesia. Perwakilan ekonom, pengusaha, investor, bankir, dan pelaku ekonomi hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan ini Prabowo memberikan pandangannya soal situasi ekonomi terkini. Dia juga meminta para menteri-menterinya untuk memberikan paparan soal situasi dan kondisi ekonomi terkini.

Di acara tersebut, Prabowo duduk berhadapan dengan pelaku ekonomi. Dalam pantauan detikcom di Assembly Hall Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025), Prabowo dan para menterinya duduk di meja panjang yang sedikit melengkung menghadap para pelaku ekonomi.

Prabowo nampak duduk diapit oleh dua 'jagoan' tim ekonominya, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani di kirinya dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kanannya.

Duduk di meja yang sama ada Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani di samping Sri Mulyani.

Ada juga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Perdagangan Budi Santoso di samping Airlangga. Di belakangnya ada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan juga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Dalam paparannya, Prabowo menyoroti kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya membuat goncangan ekonomi dunia. Kebijakan yang dimaksud adalah tarif impor tinggi yang dipatok ke berbagai negara, bahkan Indonesia saja terkena hingga 32%.

Prabowo menilai kebijakan ini membuat ketidakpastian ekonomi terjadi di dunia. Pada akhirnya banyak negara jadi cemas.

"Apa yang terjadi sekarang goncangan dunia negara ekonomi terkuat membuat kebijakan memberi peningkatan tarif begitu tinggi kepada banyak negara. ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia. Banyak negara cemas," sebut Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga sempat mengakui bahwa pemerintahan yang dipimpinnya kurang komunikatif dalam beberapa waktu terakhir, khususnya kepada pelaku ekonomi. Dia pun memberikan penjelasan atas kondisi tersebut.

Menurut Prabowo, kondisi pemerintahan saat ini merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. Dia pun mengaitkan kondisi ini dengan sebuah filosofi yang dianutnya, yakni evidence based performance.

"Saya mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang dan itu adalah tanggung jawab saya. Saya ingin jelaskan kenapa, karena saya menganut filosofi evidence based performance, jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata," kata Prabowo.

Dia juga mengatakan program pemerintah tidak ada yang instan hasilnya. Menurutnya, program pemerintah seringkali disorot oleh soal hasilnya saja. Padahal dia menilai semua program pemerintah perlu direncanakan, dikerjakan, baru ada hasilnya.

Simak juga Video: Airlangga Sebut AS Sudah Terima Surat Negosiasi RI Soal Tarif 32%




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork