Kena Tarif Impor Tinggi Trump, RI Berpeluang Rebut Pasar Tekstil-Alas Kaki

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 08 Apr 2025 16:57 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Indonesia memiliki sejumlah peluang dalam di balik penerapan kebijakan tarif impor tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Salah satunya, RI bisa merebut pangsa pasar tekstil dan alas kaki Vietnam hingga China.

Pandangan ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Optimisme ini muncul seiring dengan tarif resiprokal yang diterapkan untuk komoditas RI lebih rendah ketimbang negara lain.

Trump sendiri menetapkan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 32%. Sedangkan untuk China sebesar 34% dan Vietnam yakni sebesar 46%. Sementara Vietnam sendiri termasuk ke dalam negara andalan investor global.

"Jadi ini malah ada kesempatan kita untuk mereplace mereka (jadi lokasi pabrik produksi). Demikian pula untuk di sepatu kita lebih rendah tarifnya daripada RRT dan Vietnam," kata Airlangga, dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

Pemerintah Indonesia juga tengah menempuh jalur negosiasi terhadap pemerintah AS untuk bisa menurunkan tarif resiprokal tersebut. Beberapa komoditas juga telah dikecualikan dari tarif, termasuk di antaranya industri pakaian dan alas kaki yang berpotensi untuk terhindar dari tarif.

"Khusus untuk pakaian (tekstil) dan alas kaki bagi Amerika ini bukan termasuk yang strategis jadi ini bisa dinegosiasikan," ujar dia.

Airlangga pun bercerita, telah ada beberapa perusahaan global, termasuk salah satunya Nike, yang menghubungi pemerintah Indonesia usai penerapan tarif ini. Ia berharap, komunikasi ini dapat membuka peluang investasi berpindah ke Indonesia.

"Kemarin Nike dan beberapa perusahaan minta untuk Zoom langsung dengan kami. Jadi ini kita akan respons. Dan kalau kita lihat dari negara pesaing kita, China, Vietnam, Cambodia, Bangladesh tarifnya lebih tinggi dari kita," katanya.

Sebagai informasi, sebelumnya, Trump telah mengumumkan pengenaan bea masuk 46% atas barang-barang impor dari Vietnam. Sementara Vietnam sendiri merupakan tuan rumah operasi manufaktur utama bagi para pembuat sepatu global.

Dikutip dari Business Insider, Sabtu (5/4/2025), saham Nike sempat turun 14% sehari setelah Trump mengumumkan rencana tarif terbarunya itu pada hari Rabu lalu.

Sedangkan berdasarkan laporan tahunannya, Nike sendiri memproduksi lebih dari setengah produk alas kakinya dan seperempat dari produk pakaiannya di negara itu tahun lalu.

Namun demikian, Trump baru-baru ini mengisyaratkan adanya proses perundingan dengan Vietnam untuk mengurangi tarif impor dari negara itu. Vietnam pada Jumat kemarin telah meminta AS untuk menunda penerapan tarif barunya hingga tiga bulan, sementara mereka merundingkan persyaratan perdagangan.

Kemudian, dalam sebuah posting di Truth Social, Trump mengatakan dia melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan sekretaris jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam.

Trump menyebut, Lam ingin agar tarif dagang AS terhadap Vietnam bisa dihapus. Trump juga bilang, ia menantikan pertemuan lain dengan Lam dalam waktu dekat

Lihat juga video: Indo Leather and Footwear Expo 2024: Siap Bersaing di Mancanegara




(shc/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork