Target Pertumbuhan Dipangkas Jadi 5%, Istana Beberkan Jurus Genjot Ekonomi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Jul 2025 13:32 WIB
Foto: (Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan)
Jakarta -

Istana buka-bukaan upaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di sisa 6 bulan tahun 2025. Sebelumnya, pemerintah sendiri merevisi target pertumbuhan ekonomi dari awalnya 5,2% menjadi hanya mentok ke 5%.

Meski target dipangkas, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menyebutkan sederet upaya disiapkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di semester II.

Pertama, Hasan mengatakan pemerintah sudah memulai relaksasi belanja pemerintah usai efisiensi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Bantuan sosial juga terus ditambah untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Nah nanti juga 6 bulan ke depan kita akan bisa menyaksikan bahwa, kan sudah mulai ada relaksasi ya. Belanja pemerintah, belanja modal, belanja barang, belanja bantuan sosial. Itu juga mungkin akan menstimulus perekonomian kita di dalam 6 bulan ke depan," beber Hasan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Selain itu program prioritas macam Makan Bergizi Gratis (MBG) juga terus dikebut. Program semacam ini dinilai dapat menstimulasi ekonomi dalam rantai pasoknya.

Hasan sendiri mengatakan target pertumbuhan ekonomi dipangkas mengikuti situasi ekonomi global yang juga melambat. Meski begitu, pemangkasan target pertumbuhan ekonomi nampak masih di atas rata-rata global. Hasan memaparkan diprediksi rata-rata pertumbuhan global hanya 2,3%. Menurutnya wajar pemerintah melakukan penyesuaian melihat apa yang terjadi pada perekonomian global.

"Nah kalau ada perubahan-perubahan dalam situasi internasional, situasi ekonomi, ada dampaknya terhadap kita, tentu kita harus melakukan penyesuaian-penyesuaian," sebut Hasan.

Tonton juga "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Semester Kedua Harus Lebih Baik" di sini:




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork