Trump Pangkas Tarif Jadi 19%, Bos Pengusaha Ungkap Dampak ke Ekspor RI

Trump Pangkas Tarif Jadi 19%, Bos Pengusaha Ungkap Dampak ke Ekspor RI

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 18 Jul 2025 22:17 WIB
Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani.Foto: Dok. 20detik
Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengapresiasi capaian kesepakatan tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk impor Indonesia dari 32% hanya menjadi 19%.

Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani memandang kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi yang jauh lebih baik dibandingkan proposal tarif awal yang diberikan Trump dan mungkin saja masih ada ruang untuk bisa bernegosiasi menjadi lebih rendah lagi.

Selain itu jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, dengan update tarif saat ini posisi Indonesia menjadi relatif lebih kompetitif. Tarif Indonesia saat ini masih lebih rendah dibandingkan posisi Thailand (36%), Laos (40%), Malaysia (25%), dan Vietnam (20%, dengan ketentuan tambahan untuk transshipment).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki ruang untuk menjaga daya saing ekspornya, terutama pada produk ekspor kita seperti tekstil, alas kaki, furniture, hingga perikanan yang memiliki ketergantungan cukup tinggi terhadap pasar Amerika Serikat," kata Shinta dalam keterangan resminya, Jumat (18/7/2025).

Meski demikian, sejumlah negara pesaing di kawasan saat ini masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah AS. Karena itu, APINDO menilai perlu terus mencermati secara saksama posisi akhir kompetitor yang bisa saja mengubah konstelasi persaingan kawasan dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

Shinta menambahkan, dalam kesepakatan ini, Indonesia juga sudah berkomitmen untuk meningkatkan impor sejumlah produk strategis dari AS. Di mana sejumlah komoditas ini memang adalah produk dan komoditas yang dibutuhkan bagi industri dalam negeri.

"Seperti yang sudah APINDO rekomendasikan sebelumnya kepada pemerintah yaitu mendorong skenario mutually beneficial melalui peningkatan impor komoditas strategis dari AS, seperti kapas, jagung, produk dairy, kedelai, dan crude oil. Langkah ini dirancang sebagai reciprocal arrangement yang menjawab kekhawatiran AS soal defisit perdagangan," jelasnya.

Di sisi lain, APINDO melihat untuk penghapusan tarif impor oleh Indonesia terhadap produk AS, secara umum sebagian besar produk tersebut saat ini memang sudah memiliki tarif rendah yakni 0-5%. Namun pihaknya akan tetap melihat dan mendalami lagi dampaknya secara product by product dari hasil negosiasi yang ada.

Lebih lanjut Shinta mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengkonsolidasikan para pelaku usaha ekspor di lapangan yang terdampak untuk melakukan review sektoral terhadap dampak update kebijakan tarif ini.

Simak juga Video Said Iqbal soal Tarif 19% Trump: Tingkat Pengangguran Akan Meledak!

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

APINDO juga tengah menyiapkan berbagai usulan mitigasi kepada pemerintah untuk memastikan transisi dan adaptasi industri berjalan efektif, termasuk mendorong peningkatan ekspor ke pasar non-tradisional serta percepatan agenda deregulasi nasional.

"Kami juga terus berkomunikasi dengan pemerintah yang saat ini masih merampungkan detail teknis dari kesepakatan tersebut. Sebagaimana diketahui, proses negosiasi dengan Pemerintah AS, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Trump, menuntut kewaspadaan tinggi karena kebijakan dapat berubah secara cepat dan sangat dipengaruhi oleh dinamika politik domestik AS," terang Shinta.

APINDO juga menegaskan bahwa kemajuan diplomasi harus diiringi dengan pembenahan menyeluruh di dalam negeri. Daya saing ekspor Indonesia tidak hanya bergantung pada tarif, tetapi juga pada kepastian dan kemudahan berusaha, efisiensi logistik dan energi, serta kualitas regulasi dan infrastruktur yang menopang sektor industri.

Reformasi struktural, khususnya bagi industri padat karya, menjadi sangat krusial untuk memastikan ketahanan usaha dan penciptaan lapangan kerja di tengah tekanan global yang terus berlangsung.

"Bagi kami, keberhasilan Indonesia dalam menavigasi tekanan tarif AS dan memanfaatkan peluang IEU-CEPA akan sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Dan dalam semangat Indonesia Incorporated, APINDO berkomitmen mendampingi pelaku usaha agar tidak hanya siap secara administratif, tetapi juga siap secara kompetitif untuk menghadapi tantangan dan pasar global yang semakin dinamis," pungkas Shinta.

Simak juga Video Said Iqbal soal Tarif 19% Trump: Tingkat Pengangguran Akan Meledak!


Hide Ads