Penjelasan Sri Mulyani soal Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang

Penjelasan Sri Mulyani soal Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 23 Jul 2025 08:05 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati gelar jumpa pers pemaparan APBN. Menurut Sri Mulyani APBN surplus Rp 75,7 triliun sampai April 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berkurang hampir 1.000. Meski mengalami penurunan, tugas atau tanggung jawab Kemenkeu meningkat.

"Jumlah SDM Kemenkeu turun hampir mendekati 1.000 orang meskipun tugasnya dan volume APBN justru naik," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (22/7/2025).

Penurunan jumlah SDM ini seiring dengan Kemenkeu yang menerapkan kebijakan negative growth terhadap sumber daya manusia (SDM). Dalam paparannya di program dukungan manajemen, kebijakan negative growth telah mengurangi pegawai Kemenkeu 979 orang atau menyusut 1,26%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan itu dilakukan melalui dalam pengendalian rekrutmen pegawai baru, penguatan diversity sumber daya manusia Kementerian Keuangan, redistribusi sumber daya manusia antar unit kerja dan memperhatikan kemungkinan diterapkannya exit strategy dalam rangka implementasi Leaders Factory.

Bendahara Negara itu juga dengan, berkurangnya pegawai, Kemenkeu telah banyak menggunakan banyak teknologi digital atau aplikasi, baik untuk kebutuhan perjalanan dinas, maupun berbagai program lainnya.

ADVERTISEMENT

"Kita juga menggunakan banyak digital teknologi dengan membangun aplikasi baik dari perjalanan dinas, HR, maupun berbagai program lainnya," terangnya.

Dalam program dukungan manajemen, Kemenkeu juga memberikan pembiayaan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebanyak 2,2 juta usaha mikro dengan capaian Rp 8 triliun, kemudian beasiswa dokter spesialis 2.020 orang, dan pengembangan super Apps Kemenkeu.

Secara keseluruhan, terdapat lima program yang diklaim telah mendorong outcome Kemenkeu, pertama program kebijakan fiskal yakni merumuskan UU APBN 2025, reformasi sektor Keuangan, penyelenggaraan International Tax Forum (ITF).

Kedua, program pengelolaan, penerimaan negara terdiri dari layanan National Logistic Ecosystem, implementasi join program penerimaan, reformasi perpajakan. Ketiga, program pengelolaan belanja negara, keempat program pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko, dan kelima program dukungan manajemen.

Sri Mulyani juga memaparkan kinerja keuangan Kemenkeu saja positif selama 2024. Pendapatan operasional tumbuh 2,87%, yang mencapai Rp 2.162,5 triliun, mengalami surplus yaitu kenaikannya 1,87%.

"Jadi untuk Kemenkeu saja surplus, karena kita mengumpulkan semua pendapatan dan belanjanya, makanya kita surplus Rp 2.162 triliun, ekuitas posisinya adalah Rp 201,1 triliun, mengalami penurunan 14,28%, aset kita tumbuh 43,46%, dari peningkatan investasi jangka pendek dari BLU yaitu Rp 8,1 triliun dan peningkatan aset tetap sebesar Rp1,1 triliun,"terangnya.

Tonton juga video "Sederet Perintah Prabowo ke Sri Mulyani soal APBN 2026" di sini:

(ada/ara)

Hide Ads