Negosiasi Dagang Korsel-AS Mendadak Ditunda, Ada Apa?

Negosiasi Dagang Korsel-AS Mendadak Ditunda, Ada Apa?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 24 Jul 2025 13:06 WIB
Trump: Produk AS tidak dikenai tarif impor oleh Indonesia, produk Indonesia dikenai tarif 19% oleh AS
Presiden AS Donald Trump - Foto: BBC Indonesia
Jakarta -

Pertemuan antara pejabat tinggi Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) yang sedianya membahas tarif impor ditunda. Menurut pemerintah Korea Selatan, penundaan ini disebabkan karena adanya benturan jadwal dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.

Kedua pihak akan menjadwalkan ulang pertemuan yang dikenal dengan format 2+2 antara Scott Bessent dan Menteri Keuangan Korea Selatan Koo Yun-cheol. Sejumlah pejabat tinggi sektor perdagangan juga direncanakan hadir dalam pertemuan tersebut.

Dilansir dari Reuters, Kamis (24/7/2025), Koo sebenarnya dijadwalkan terbang ke Washington pada hari Kamis untuk menghadiri pertemuan pada Jumat. Sebagai informasi, Korea Selatan terus berupaya menurunkan tarif impor sebesar 25% yang mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pengumuman mendadak dari Kementerian Keuangan Korea Selatan soal perundingan itu menimbulkan keraguan bahwa Negeri Gingseng mampu mencapai kesepakatan. Apalagi pengumuman pembatalan dirilis satu jam sebelum keberangkatan Koo.

Tarif yang dikenakan Donald Trump ke Korea Selatan berpotensi memukul industri lokal yang berorientasi ekspor. Heo Yoon, profesor perdagangan internasional di Universitas Sogang menilai akan sulit untuk menjadwalkan pertemuan ulang sebelum 1 Agustus.

ADVERTISEMENT

"Sepertinya akan sulit untuk menjadwalkan ulang pertemuan 2+2 sebelum 1 Agustus, jadi satu-satunya langkah terbaik saat ini adalah meminta perpanjangan pengecualian tarif lewat Menteri Perdagangan Yeo," sebut dia.

Kementerian Keuangan Korea Selatan menyebut Washington tidak memberikan rincian lebih lanjut soal alasan penundaan pertemuan hari Jumat, namun para pejabat AS memang tengah sibuk dengan berbagai negosiasi.

Scott Bessent dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, di Swedia untuk putaran baru pembicaraan dagang menjelang tenggat waktu 12 Agustus yang ditetapkan bagi Beijing. Washington juga tengah merampungkan kesepakatan dengan Uni Eropa.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Yeo dan Menteri Industri Kim Jung-kwan yang telah berada di Washington minggu ini tetap menjalankan agenda pertemuan dengan pejabat AS sesuai rencana, menurut pemerintah Korea Selatan.

Tekanan terhadap Korea Selatan meningkat pekan ini setelah Jepang berhasil mencapai kesepakatan dengan AS. Kesepakatan tersebut mencakup komitmen Jepang untuk menyediakan paket investasi dan pinjaman senilai US$ 550 miliar yang ditujukan ke Amerika.

Sebagai dua sekutu keamanan utama AS di Asia, Korea Selatan dan Jepang bersaing di berbagai sektor seperti otomotif dan baja. Para analis menyebut kesepakatan Jepang ini menjadi semacam tolok ukur bagi kesepakatan yang seharusnya diupayakan Seoul dalam negosiasi serupa.

Tonton juga video "Transfer Data Pribadi Masuk dalam Kesepakatan Dagang RI-AS, Untung atau Buntung?" di sini:

(ily/kil)

Hide Ads