Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur atau The Sanur mencatatkan kontribusinya melalui kelolaan wisata kesehatan. Diketahui, The Sanur menjadi KEK kesehatan pertama Indonesia yang dikembangkan sebagai International Health & Wellness Destination dengan konsep layanan terpadu yang mengintegrasikan sektor kesehatan dan pariwisata dalam satu kawasan seluas 41.2 hektare (ha).
The Sanur telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025, menandai tonggak penting dalam upaya transformasi sektor kesehatan dan pariwisata Indonesia sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan di Asia Tenggara.
The Sanur ditargetkan menyerap 123.000-240.000 pasien pada 2030, dari masyarakat yang sebelumnya memilih layanan kesehatan luar negeri. Dengan demikian, terdapat potensi penghematan devisa hingga Rp 86 triliun dan penambahan devisa negara sekitar Rp 19,6 triliun dalam periode 2022-2045.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan ini juga diproyeksikan sebagai pionir destinasi wisata kesehatan dan kebugaran terbaik di Asia Tenggara, dengan target dapat menyerap Investasi sebesar Rp 15-20 triliun.
Pada tahun 2045, keberadaan KEK Sanur diprediksi akan memberikan multiplier effect terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional senilai Rp 80,7 triliun dan menyerap sekitar 18.375 tenaga kerja, atau meningkat sekitar 2.069% dibandingkan kondisi tanpa KEK Sanur.
"Kami optimis, The Sanur tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur layanan kesehatan dan pariwisata, tetapi juga motor penggerak perekonomian yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional," terang Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).
KEK Sanur Buka Lapangan Kerja
Direktur Utama InJourney Maya Watono/Foto: InJourneyDirektur Utama InJourney Maya Watono
|
Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak InJourney Hospitality, sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sanur, berkomitmen untuk mengembangkan kawasan ini sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono menilai sektor pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Di sisi lain, sektor ini juga menjadi salah satu penyumbang devisa utama bagi negara.
"Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia," jelasnya.
Sejak proyek ini dimulai hingga saat ini, The Sanur mencatat total investasi yang terserap mencapai Rp 4,88 triliun dari 13 pelaku usaha yang beroperasi di dalam kawasan. Capaian ini mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap prospek dan potensi The Sanur.
Pengembangan The Sanur juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, di mana hingga saat ini penyerapan tenaga kerja di kawasan ini tercatat mencapai 4.031 orang. Pada semester I 2025, The Sanur telah menyerap sebanyak 864 tenaga kerja lokal di sekitar Sanur maupun Provinsi Bali.
Sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip inklusivitas dan keberagaman, The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, turut memberdayakan tenaga kerja disabilitas. Hingga saat ini, tercatat sebanyak tiga karyawan disabilitas telah bekerja secara aktif di berbagai posisi diantaranya steward, linen attendant, dan di public area.
Fasilitas KEK Sanur
KEK Sanur/Foto: Dok. Hotel Indonesia Natour
|
Selain itu, terdapat berbagai klinik internasional yang melayani kegiatan Stem Cell, Aesthetic Surgery, Fertility Treatments, Eye Specialists, dan Elderly Living. Terdapat juga klinik dengan brand ternama dunia, seperti Alster Lake Clinic, klinik terapi sel asal Jerman yang berfokus pada pencegahan penyakit dan healthy aging, salah satu treatmentnya bio-organic infusions.
The Sanur juga dilengkapi dengan akomodasi hotel dengan fasilitas bintang 5 yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, The Heritage Collection yang merupakan hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai dan 274 kamar.
Selain itu, terdapat juga Bali Beach Convention, Convention Center berstandar internasional yang mampu menampung 5.000 pax, Ethnobotanical Garden seluas 4,9 Ha sebagai paru-paru kawasan, Infrastruktur Dasar seperti ground water tank, waste treatment plant, TPSS, dan Power House, Command Center, area komersial serta Sentra UMKM Sanur sebagai rumah bagi para pelaku UMKM Sanur.
The Sanur juga menghadirkan Sentra UMKM Natah Antakara yang berada di dalam kawasan. Sentra UMKM ini dibangun di atas lahan seluas 973 m2 dan mampu menampung 49 kios UMKM serta satu balai nelayan, dilengkapi basement dan panoramic deck dengan sentuhan arsitektur lokal khas Bali.
Selain itu, pengembangan UMKM juga didukung melalui program pelatihan dari InJourney Creative House yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan inovasi para pelaku usaha. Program ini mencakup pelatihan teori dan praktik terkait inovasi produk, strategi display, hingga teknik pemasaran untuk meningkatkan nilai jual produk lokal.