Presiden Komisi Eropa soal Tarif 15% dari AS: Ini Hasil Terbaik yang Bisa Didapat

Presiden Komisi Eropa soal Tarif 15% dari AS: Ini Hasil Terbaik yang Bisa Didapat

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 28 Jul 2025 08:45 WIB
European Commission President Ursula von der Leyen holds a press conference in Samarkand on April 3, 2025, ahead of the EU-Central Asia summit. (Photo by VYACHESLAV OSELEDKO / AFP)
Foto: AFP/VYACHESLAV OSELEDKO
Jakarta -

Uni Eropa dan Amerika Serikat akhirnya mencapai kesepakatan dagang yang menetapkan tarif impor sebesar 15% untuk sejumlah komoditas, termasuk mobil. Kesepakatan ini disambut positif oleh Uni Eropa, yang menilai langkah tersebut jauh lebih baik dibandingkan ancaman tarif sebelumnya yang mencapai 30%.

Dilansir dari Reuters, Senin (28/7/2025), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan tarif ini sebagai hasil yang tidak boleh diremehkan.

"15% tidak boleh diremehkan, tetapi itu adalah tarif terbaik yang bisa kita dapatkan," kata von der Leyen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarif dasar sebesar 15% akan diberlakukan untuk sebagian besar barang ekspor Uni Eropa ke AS, mulai dari mobil, semikonduktor, hingga produk farmasi. Namun, beberapa komoditas strategis seperti pesawat terbang dan suku cadangnya, bahan kimia tertentu, serta obat generik dikecualikan dari ketentuan tarif tersebut.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, hingga kini belum ada keputusan final terkait tarif untuk anggur dan minuman beralkohol.

Dalam kesepakatan yang sama, Uni Eropa juga berkomitmen untuk membeli gas alam cair (LNG) dan bahan bakar nuklir asal AS senilai US$ 750 miliar selama tiga tahun ke depan.

"Kita masih memiliki terlalu banyak LNG Rusia yang masuk melalui pintu belakang," ujar von der Leyen menyinggung kebutuhan Eropa untuk mendiversifikasi pasokan energi.

Sebagai bagian dari strategi energi jangka panjang, Komisi Eropa telah mengusulkan penghentian seluruh impor gas Rusia paling lambat pada 1 Januari 2028.

"Kesepakatan hari ini menciptakan kepastian di masa yang penuh ketidakpastian, memberikan stabilitas dan prediktabilitas," ujar von der Leyen kepada wartawan.

Tonton juga video "Trump Ancam Thailand dengan Tarif Dagang Jika Tak Gencatan Senjata" di sini:

(shc/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads