Masyarakat Ngeluh Harga Beras Naik, Mentan Bandingkan dengan Jepang

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 21 Agu 2025 20:32 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Harga beras belakangan ini melonjak tinggi. Masyarakat pun bersuara meminta perhatian pemerintah

Namun, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan harga beras di Indonesia masih terjangkau. Dia membandingkan dengan harga beras di Jepang

"Sekarang ini saja baru naik sedikit sudah ribut. Jepang sudah Rp 100 ribu per kilo, Bu Ketua, harga beras hari ini," ujar Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (21/8/2025).

Pernyataan tersebut dilontarkan Mentan saat dia ditanya rencana menjadikan harga beras premium dan medium satu harga, oleh Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto.

"Pak Menteri, itu mengenai harga yang mau disatukan antara premium dan medium satu harga itu kebijaksanaan itu apa itu, saya banyak ditanya orang-orang itu rencana bapak seperti itu?" tanya Titiek.

Kemudian, Amran menjelaskan bahwa rencana itu memang sudah beberapa kali dibahas di tingkat rapat koordinasi terbatas (Rakortas). Namun, pemerintah belum mengambil keputusan final.

"Pertimbangan kami maaf ini seluruh beras itu subsidi, pangan subsidi Rp 150 triliun, ini memang kami butuh masukan juga dari bapak ibu saat ini. Rp 150 triliun itu subsidinya pangan. Kenapa mengatakan pangan itu identik dengan padi, karena komposisinya itu sangat besar," katanya.

"Kalau kita bagi saja, anggaplah kita kasar membagi sesuai BPS saja 48% atau 40% saja artinya yang digunakan uang negara berbisnis maaf itu kurang lebih Rp 60 triliun. Kenapa kita intervensi ada HET, kemudian ada HPP, karena ini adalah vital, kalau ini bermasalah itu kita kesulitan. InsyaAllah kita tindaklanjuti nanti, tapi nanti arahannya adalah kita ingin konsumen menikmati tetapi petani kesejahteraannya harus terjaga," tambahnya.

Adapun pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Titiek. Ia menilai perbandingan harga beras Indonesia dengan Jepang tidak relevan.

"Nggak bisa dibandingkan dengan Jepang, Pak. Income per kapitanya juga sudah lain," kata Titiek.

"Betul bu, tetapi kami butuh masukan untuk itu, kami sudah bahas empat kali. Tetapi belum kita putuskan dengan bappenas. Kita ingin jangan terjadi harga sampai Rp 29 ribu. Kita ingin mengunci beras yang disubsidi negara harus dikontrol dan diintervensi dan ditentukan. Tetapi pengusahanya untung dan bila mana ada yang melanggar begini langsung sanksi,' kata Amran.

Tonton juga video "Kapolri Luncurkan Gerakan Pangan Murah, Beras Dijual Rp 11.000/Kg" di sini:




(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork