Industri modest fashion Indonesia menarik perhatian pasar global. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, setidaknya 100 calon pembeli atau buyer dari berbagai negara menunjukkan minat besar dan mendekati para desainer modest fashion Tanah Air selama ajang Istanbul Fashion Connection (IFCO) 2025 yang berlangsung pada 20-22 Agustus.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menjelaskan kehadiran para buyer ini mencerminkan potensi besar bagi produk modest fashion Indonesia di kancah internasional. Salah satu negara yang berminat adalah dari Amerika Serikat.
"Sampai kemarin itu, dari teman-teman saya dapat laporan, sekitar 100 calon buyer itu sudah menyatakan diri mau diskusi lebih lanjut, one on one dengan para desainer kita. Dan bahkan kemarin kalau nggak salah disampaikan tiga atau apa yang dari Amerika ya, yang mereka sudah melakukan satu perjanjian mau melakukan transaksi gitu," ujar Destry saat ditemui di Istanbul, Turki, ditulis Sabtu (23/8/2025).
Menurut Destry, keikutsertaan Indonesia dalam IFCO 2025 ini jadi kesempatan bagus bagi pelaku modest fashion dalam negeri dalam membuka akses ke pasar global. Antusiasme para buyer dinilai memberikan sinyal positif bagi pengembangan industri ke depan.
"Jadi dalam hal ini bagaimana para perajin kita. Karena ini trickle down effect-nya gede loh. Kalau seorang desainer dengan bajunya ini bisa langsung menembus pasaran global, itu dampak turunannya adalah, pertama tentu si desainernya sendiri, kedua penenunnya, kemudian ketiga industri-industri yang menghasilkan textile dan sebagainya. Belum nanti kita bicara logistiknya dan sebagainya," tambahnya.
Lebih lanjut Destry menegaskan, langkah membawa desainer Indonesia ke ajang internasional seperti IFCO juga dilakukan perhitungan matang, termasuk evaluasi menyeluruh terhadap hasil yang dicapai dari setiap keikutsertaan.
"Karena tentunya di Bank Indonesia, kita selalu setiap habis kegiatan, kita selalu melakukan impact analysis. Impact analysis-nya bisa dalam bentuk kuantiti juga, misalnya kita sudah spending berapa, apa yang dihasilkan dari situ. Tapi bisa juga yang sifatnya raw material gitu," jelasnya.
Nah, salah satu dampak langsung yang dicatat BI adalah meningkatnya kesadaran atau awareness dari buyer luar negeri terhadap potensi modest fashion Indonesia.
"Misalnya awareness dari global naik, oh kita lihat ternyata banyak pengunjung-pengunjung yang mereka terus mau langsung melakukan kerja sama dengan mereka, walaupun tentunya nggak langsung ya, tapi ada suatu proses. Paling tidak mereka sudah punya komitmen bahwa saya akan bekerja sama," tutup Destry.
(fdl/fdl)