Pemerintah China berharap Indonesia dapat mengambil langkah efektif untuk melindungi warga negara China yang berada di Indonesia. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun saat merespons gelombang demonstrasi di Indonesia.
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/8/2025), Gao juga mengatakan bahwa China memahami dan menghormati keputusan pemerintah Indonesia untuk membatalkan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing.
Prabowo sebelumnya dijadwalkan menghadiri parade Victory Day di Beijing pada 3 September. Menurut Guo, perwakilan Prabowo akan tetap menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai sekaligus parade militer tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo Batal ke China
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengumumkan keputusan Prabowo batal mengunjungi China. Sebagai informasi, undangan tersebut untuk menghadiri parade militer besar-besaran di Beijing pada 3 September.
"Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan kerendahan hati dan dengan memohon maaf kepada pemerintah China, beliau memutuskan untuk belum dapat menghadiri undangan dari pemerintah China," ujar Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).
Apa alasan Prabowo batalkan kunjungan ke China? Prasetyo menjelaskan keputusan tidak menghadiri undangan tersebut lantaran Prabowo ingin dapat terus memantau, memimpin, dan mencari solusi terbaik atas perkembangan aksi unjuk rasa dalam dua hari terakhir
"Tentu saja karena dinamika di dalam negeri bapak Presiden ingin terus memantau secara langsung, beliau juga ingin terus memonitor secara langsung, kemudian juga ingin memimpin secara langsung dan mencari penyelesaian-penyelesaian yang terbaik," ujarnya.
Alasan lainnya, Prabowo juga menerima sejumlah undangan penting pada bulan yang sama, termasuk menghadiri sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 23 September 2025.
Simak juga Video 'Prabowo Tunda Kunker ke China, Ingin Fokus Tangani Dinamika Dalam Negeri':
(ily/ara)