Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Namun kondisi ini dinilai belum ditandatangani dengan baik.
Karena hal inilah Purbaya mengaku sudah mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto usai pelantikan untuk segera mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional ini.
"Dari sebelumnya memang ada gejala perlambatan memang tapi belum ditangani dengan cepat. Nah sekarang pesannya disuruh diperbaiki dengan cepat," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Ia mengaku sudah mempelajari faktor-faktor penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional ini. Dengan begitu dirinya dapat dengan cepat melakukan berbagai perbaikan kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan dalam negeri.
"Sekarang kan ekonomi sedang agak melambat. Kita sudah pelajari kelemahannya, ke depan akan kita perbaiki. Jadi itu nggak terlalu sulit memperbaikinya," ucapnya.
Menurut Purbaya, aksi demo yang terjadi belum lama ini juga karena dipicu masalah perlambatan ekonomi. Namun, ia meyakini kondisi ini akan membaik dalam hitungan minggu.
"Selama ini ada perlambatan ekonomi karena berbagai hal. Dan keributan yang demo-demo itu sebetulnya karena sebagian masyarakat mungkin merasa ekonomi melambat, jadi tertekan. Nah, sekarang kita balikkan dengan cepat. Dalam seminggu-dua minggu pasti akan balik" katanya.
Menurutnya ada sejumlah indikator yang memperlihatkan ekonomi sedang melambat. Dia bilang semua terjadi sejak Mei 2025.
"Anda banyak menyaksikan apakah angka triwulan kedua pertumbuhannya betul 5,12%, Itu betul, pertumbuhannya sekitar segitu. Tapi sejak bulan Mei, Juni, Juli, Agustus ke sini, ada indikasi ada sesuatu yang nggak lancar, sehingga ekonomi cenderung melambat di Triwulan ketiga. Dan makanya ketika ada demo sedikit, orang gampang terpacu," katanya.
"Itu jadi pondasinya ada faktor ekonomi juga. Itu salah satu indikator yang utama. Kalau orang kerjanya banyak, ini banyak duit, ngapain dia demo? capek. Kira-kira itu. Tapi ini dalam level yang baru awal. Baru awal. Jadi nggak usah takut. Kita punya senjata cukup banyak. Uang cukup banyak. Hanya belum dibelanjakan secara optimal," sambungnya.
Meski begitu menurutnya dampak dari perbaikan kebijakan ini baru akan dirasakan dua hingga tiga bulan ke depan. Ia hanya berharap perubahan ini nanti akan membatu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8% meski dinilai tidak akan mudah.
Lihat juga Video: Siapa Purbaya Yudhi Sadewa Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani?
(fdl/fdl)