Rencana Meger dengan Pelita Air, Bos Garuda: Masih Penjajakan Tahap Awal

Rencana Meger dengan Pelita Air, Bos Garuda: Masih Penjajakan Tahap Awal

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 16 Sep 2025 09:55 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani - Foto: Dok. YouTube Kemenko Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan
Jakarta -

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Wamildan Tsani angkat bicara terkait adanya rencana penggabungan atau merger Garuda Indonesia dengan Pelita Air. Ia mengatakan bahwa rencana tersebut saat ini masih dalam tahap awal penjajakan.

"Terkait dengan wacana konsolidasi BUMN sektor penerbangan hingga saat ini masih berada di tahap awal penjajakan, dan terkait hal tersebut Perseroan masih terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait," kata Wamildan dalam keterbukaan informasi dikutip, Selasa (16/9/2025).

Wamildan mengatakan saat ini Perseroan tengah dalam diskusi tahap awal bersama pihak-pihak terkait. Ia menyampaikan akan melaporkan terkait dengan perkembangan selanjutnya dari rencana merger tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut sekiranya terdapat perkembangan signifikan berkaitan dengan tahapan maupun realisasi atas rencana strategis tersebut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Wamildan menambahkan saat ini Perseroan tengah berfokus pada penyehatan kinerja melalui perbaikan ekuitas, optimalisasi aksi strategis seperti restorasi armada, pemulihan ekosistem usaha, serta peningkatan trafik penumpang.

Adapun terkait dengan dampak dari rencana merger tersebut, Perseroan belum dapat memastikannya. "Dampak dari aksi korporasi ini akan Perseroan ketahui setelah dilakukannya kajian yang komprehensif mengenai hal tersebut, yang dapat dilakukan oleh Perseroan bersama pihak-pihak terkait lainnya di fase selanjutnya dari tahap penjajakan," katanya.

Rencana Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia Diserahkan ke Danantara

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa rencana penggabungan Pelita Air dengan maskapai Garuda Indonesia sepenuhnya diserahkan kepada Danantara. Erick menegaskan bahwa Kementerian BUMN akan mendukung langkah yang akan diambil Danantara terkait penggabungan tersebut.

"Kami dari Kementerian BUMN ikutin nanti polycy yang akan dilakukan Danantara. Kalau kami kan cuma approval ujungnya saja. Jadi proses kajian itu ada di Danantara," katanya saat ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (15/9/2025).

Erick menjelaskan bahwa rencana penggabungan tersebut sepenuhnya akan berada di bawah Danantara. Ia mengatakan Kementerian BUMN hanya terlibat di tahap akhir, yaitu memberikan approval atau persetujuan jika memang proses kajian sudah selesai.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan bahwa sejumlah unit usaha non-core akan dipisahkan atau spin off dari Perseroan. Hal ini karena Perseroan akan lebih fokus pada bisnis inti yakni di sektor minyak dan gas (oil and gas) serta energi terbarukan (renewable energy).

Salah satu rencana besar yang tengah dijajaki adalah penggabungan Pelita Air dengan maskapai Garuda Indonesia. Simon mengatakan bahwa nantinya usaha tersebut akan di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Dengan demikian untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Sebagai contoh untuk airline kami kita sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

"Begitu juga untuk sektor insurance, sektor pelayanan kesehatan, hospitality, Patra Jasa tentunya akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara," tambahnya.

Tonton juga video "Apple Siap Akuisisi Besar Demi Kembangkan AI" di sini:

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads