Pertamina Minta Pelindo Tak Gegabah Blokir Kapalnya

Pertamina Minta Pelindo Tak Gegabah Blokir Kapalnya

- detikFinance
Rabu, 01 Agu 2007 09:17 WIB
Jakarta - PT Pertamina akan menunggu kepastian dari Menneg BUMN terkait perselisihan dengan Pelindo. Namun Pertamina meminta agar Pelindo tidak gegabah memblokir kapal-kapalnya yang hendak bersandar.Vice President of Communications Pertamina Wisnuntoro mengatakan, Pertamina akan menunggu keputusan dari Kementerian BUMN hingga pertengahan Agustus. Karena masalah ini sudah diajukan ke Menneg BUMN sejak tahun lalu. Menurutnya, kementerian BUMN juga tidak akan bertindak gegabah dengan memutuskan bahwa Pelindo berhak menahan kapal-kapal milik Pertamina. "Tapi kalau dia ngeyel, ya silakan. Kita lihat saja, karena ini kan dari Serikat Pekerjanya yang protes, tapi kalau dari pihak manajeman, saya kira baik-baik saja," kata Wisnuntoro saat dihubungi detikFinance, Rabu (1/8/2007).Seperti diketahui, seluruh pekerja pelabuhan Indonesia akan memblokir kapal-kapal Pertamina. Hal ini terkait tunggakan biaya sandar kapal Pertamina sebesar Rp 221,93 miliar kepada Pelindo.Bahkan Pelindo II Cabang Palembang memastikan akan menghentikan jasa tunda dan pandu kapal Pertamina UP III Plaju mulai hari ini.Meski begitu, Wisnuntoro mengatakan, Pertamina tetap mengantisipasi semua kemungkinan. Ia menyayangkan kejadian seperti ini karena sebenarnya pelabuhan tempat kapal-kapal Pertamina bersandar merupakan pelabuhan khusus yang sudah ada sebelum Pelindo ada. Mengenai permintaan damai yang disampaikan Menneg BUMN Sofyan Djalil, Wisnu mengatakan bahwa hal itu memang sudah seharusnya dilakukan."Jangan sampai ada gejolak, jangan sampai ada tahan-tahanan," tegasnya. Apalagi, lanjut dia, saat ini Pertamina juga menanggung banyak piutang ke BUMN lain seperti ke PLN yang piutangnya mencapai Rp 9 triliun. Meski menanggung piutang yang cukup besar, namun Pertamina tetap menyalurkan BBM ke PLN."Karena kapal-kapal itu kan untuk rakyat juga, bukan untuk komersial atau swasta," ujarnya. Wisnu menjelaskan, Pertamina tetap keberatan biaya sandar kapal Pertamina memakai kurs dolar. Jika menggunakan kurs dolar, maka selisihnya mencapai 10 kali lipat jika menggunakan kurs rupiah."Pertamina sudah memperhitungkan semua kemungkinan, namun kita tunggu karena bisa juga ada keputusan untuk keringanan," tambahnya.Ia menegaskan, saat ini bolanya ada di Menneg BUMN. Ia menjamin hingga saat ini tidak ada kendala dalam penyaluran distribusi BBM walau Pertamina terjerat utang ke Pelindo itu. (qom/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads