Bos BGN Ungkap Biang Kerok Serapan Anggaran Rendah Usai Dicolek Purbaya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 18 Sep 2025 15:33 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan serapan anggaran yang masih rendah. Persoalan ini sebelumnya disorot Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Dadan mengatakan, penyerapan anggaran di BGN sangat erat kaitannya dengan jumlah penerima manfaat. Dalam hal ini, mesin penyerapan anggaran adalah jumlah Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).

Namun demikian, pada awal pelaksanaan program MBG pemerintah masih cukup berhati-hati. Pada Januari jumlah SPPG baru mencapai 190 SPPG, dengan asumsi satu SPPG menyerap Rp 1 miliar per bulan, pada kala itu penyerapan anggaran baru Rp 190 miliar.

"Satu SPPG berdiri satu hari, maka Rp 1 miliar satu bulan akan terserap. Kita kenapa lambat di awal? Karena kan banyak orang yang tidak yakin program ini akan jalan. Januari itu kan hanya 190 SPPG, itu penyerapannya berapa? Hanya Rp 190 miliar," kata Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Per hari ini, Dadan mengatakan, sudah ada 8.344 SPPG beroperasi dan diperkirakan realisasi penyerapan anggaran telah mencapai Rp 8,3 triliun. BGN menargetkan, realisasi terus bertambah seiring waktu.

Ditargetkan pada bulan ini jumlah SPPG bertambah menjadi 10.000 sehingga realisasi bisa tembus Rp 10 triliun. Dadan menargetkan, pada Oktober mendatang jumlah SPPG bertambah menjadi 20.000 sehingga penyerapannya bisa tembus hingga Rp 29 triliun.

"November itu sudah Rp 20 triliun sendiri. Seperti itu mekanismenya, sehingga penyerapan itu di ujung akan sangat besar. Bukan diada-adakan, tetapi karena SPPG-nya bertambah," ujarnya.




(hal/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork