Potensi Perjanjian Dagang RI-Kanada: Ekspor Meningkat Rp 196 T di 2030

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 25 Sep 2025 09:13 WIB
Presiden Prabowo dan PM Kanada Mark Carney menyaksikan penandatanganan kerja sama ICA-CEPA di Ottawa, Kanada/Foto: Rolando/detikcom
Jakarta -

Perjanjian dagang Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) telah diteken pemerintah Indonesia dan Kanada. ICA CEPA digadang-gadang bisa meningkatkan ekspor ke Kanada dalam jumlah besar.

Perjanjian dagang ini sendiri diteken langsung saat Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral Dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di West Block Parliament Hill, Rabu waktu setempat.

Dalam keterangan resmi Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Kamis (25/9/2025), potensi ekspor produk Indonesia ke Kanada bisa meningkat hingga US$ 11,8 miliar atau sekitar Rp 196,94 triliun pada 2030.

Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada melalui penandatanganan CEPA yang sangat bernilai secara ekonomi maupun politik serta menjadi momentum bersejarah dalam hubungan kedua negara.

"Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan," ujar Prabowo.

Perjanjian dagang akan menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara. Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif.

Tambahan pertumbuhan PDB nasional ditargetkan bisa sebesar 0,12% serta peningkatan investasi sebesar 0,38% usai perjanjian dagang komprehensif ini diteken.

Selain dampak ekonomi, perjanjian ini juga menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

Tonton juga video "Spanyol Dukung Uni Eropa Putus Perjanjian Dagang dengan Israel" di sini:




(hfz/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork