Kasus Udang Kena Radioaktif, Pemerintah Pastikan Cuma di Cikande

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 30 Sep 2025 14:13 WIB
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan pencemaran Cesium-137 (Cs-137) pada ekspor udang beku Indonesia ke Amerika Serikat (AS) hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang.

Hal ini disampaikannya usai Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Kesehatan pada Masyarakat Beresiko Terdampak melakukan investasi mendalam selama dua pekan terakhir melalui pendekatan ilmiah dan uji saintifik.

"Investigasi Satgas memastikan kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di Cikande, tidak pada rantai pasok nasional maupun ekspor. Jadi hanya satu titik di Cikande," kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Oleh karenanya, pemerintah menetapkan kasus pencemaran zat radioaktif Cs-137 sebagai status penanganan khusus di Cikande. Dengan penetapan ini, pemerintah telah melakukan proses dekontaminasi dan pemindahan material terkontaminasi.

"Jadi, status penanganan khusus itu di Cikande, Kawasan Industri Modern Cikande, di situ. Agar jelas, terang, hanya kawasan industri khusus Cikande. Ini saya ulang-ulang lagi, tidak ada di tempat lain," papar Zulhas.

Ia mengatakan pemerintah juga sudah bergerak cepat untuk melokalisir dan menutup sumber pencemaran utamanya, yakni PT PNT. Hingga saat ini Satgas yang dipimpinnya itu masih terus melakukan pendalaman.

"Satgas telah mengambil keterangan dan pemeriksaan terhadap PT PNT yang di Cikande. Jadi, satu perusahaan sebetulnya Di Cikande sebagai sumber terkontaminasi dan 15 pemilik lapak besi bekas," terangnya.

Zulhas menambahkan insiden ini membuat Indonesia menjadi korban. Pasalnya pada saat yang sama, terdapat 14 kontainer scrap dari Filipina tidak mengantongi izin impor di Pelabuhan Tanjung Priok yang diduga tercemar CS-137. Ia memastikan kontainer-kontainer tersebut sudah dikembalikan alias re-ekspor ke negara asalnya.

"Pemerintahan atau Satgas terus melakukan pemantauan ketat, memberikan pelindungan bagi pekerja dan masyarakat terdampak, serta memastikan industri undang nasional tetap aman, sehat, berdaya saing di pasar global," kata Zulhas.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, turut memastikan kasus pencemaran Cesium-137 hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande dan tidak ada lokasi pencemaran lainnya.

Di saat yang bersamaan, pihaknya juga sudah menerapkan sistem one gate atau satu gerbang di kawasan industri tersebut. Dengan begitu Satgas dapat melakukan pemeriksaan terhadap setiap kendaraan yang keluar kawasan.

"Hari ini telah ditetapkan Kawasan Industri Modern Cikande dalam kondisi khusus tadi. Ini sehingga kita sudah hadirkan one gate. Jadi semua mobil yang lewat di sana kami pastikan yang keluar harus bebas cesium," ucapnya kepada wartawan.

Jika ada kendaraan yang terpapar zat radioaktif Cs-137, pihaknya akan langsung melakukan proses dekontaminasi. Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan pengawasan ketat dan prinsip kehati-hatian penuh demi melindungi masyarakat dan memastikan sumber radiasi dapat diamankan sepenuhnya.

"Jadi kalau ada cesium dia langsung kami parkir, dilakukan dekontaminasi, tim sudah bekerja. Kemudian pada titik-titik sebaran sudah kami lokalisir dengan tanda-tanda yang konkret dan jelas," terangnya.

Simak juga Video 'Pemerintah Lokalisasi Pabrik Sumber Pencemaran Udang Beku di Cikande':




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork