Pemerintah berencana menyalurkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar sampai Desember 2025. Operasi pasar ini untuk menstabilkan harga jual beras yang masih cukup tinggi di tingkat konsumen.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan penyaluran beras SPHP masih terus dilakukan. Dari 1,3 juta ton yang disiapkan pemerintah, sudah tersalurkan sekitar 300 ribu ton.
"(Penyaluran SPHP) terus jalan aja. Ya pokoknya ada 1,3 juta ton, yang harus diselesaikan 1 juta ton lagi. Satu juta ton lagi sampai Desember," kata Arief di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).
Ia mengatakan penyaluran SPHP ini dilakukan lewat berbagai saluran mulai dari pengecer di pasar tradisional sampai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan outlet binaan BUMN, dan retail modern. Arief meminta penyaluran ini dipercepat lewat semua saluran itu.
"Makanya kita minta dorong yang 1 juta ini cepetan dikeluarin. Siapa saja sekarang boleh, kan ada 7 saluran itu, semuanya jalan. Ini harapnya Kopdes Merah Putih itu menjadi saluran utama besok," paparnya.
"Kalau Kopdes Merah Putih itu kan sudah terbentuk, kemudian Pak Menteri Keuangan juga sudah siapkan uangnya, Danantara juga sudah kalau itu mekanismenya B2B-nya itu sudah jalan. Kalau itu sudah jalan, enak," sambung Arief.
Di luar itu, ia memastikan kualitas SPHP yang disalurkan ke masyarakat sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas beras yang diterima.
"Intinya kalau beras yang dibagikan ke masyarakat harus bagus. Nggak boleh alasan apapun. Jadi Badan Pangan menugaskan Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan, bantuan pangan itu harus bagus," ucapnya.
"Badan Pangan menugaskan Bulog untuk melakukan stabilisasi pasokan harga pangan, berasnya juga harus bagus. Tidak boleh ada yang kualitasnya jelek," tegas Arief.
Lihat juga Video: Viral Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
(igo/fdl)