Indonesia disebut dalam situasi darurat sampah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslan.
Organisasi lingkungan bernama Sungai Watch menyebut, Indonesia menempati peringkat ke-2 sebagai negara dengan pencemaran sampah plastik terbesar di lautan setelah China.
Dalam laporan Sungai Watch Report 2024, berdasarkan aksi pengumpulan sampah yang dilakukan organisasi tersebut, telah dikumpulkan sampah anorganik sebanyak 1.078 ton.
Sampah tersebut dikumpulkan dari berbagai daerah, Jawa Timur dan Bali. Berdasarkan sampah yang dikumpulkan, ditemukan tiga perusahaan penyumbang sampah plastik terbanyak di 2024.
Laporan itu menyebutkan, posisi pertama perusahaan yang menyumbang sampah plastik adalah Wings, kedua Danone, dan ketiga Indofood.
Dalam empat tahun terakhir, Danone sempat menempati peringkat teratas sebagai penyumbang terbesar polusi plastik. Namun, tahun ini terjadi pergeseran, dengan Wings naik ke posisi pertama.
"Pergeseran ini terutama disebabkan oleh pola konsumsi di wilayah yang kami audit, terutama setelah ekspansi ke Jawa Timur, di mana produk Danone lebih sedikit ditemukan. Meskipun terjadi perubahan peringkat, botol Aqua dari Danone masih menjadi jenis kemasan yang paling sering ditemukan dalam analisis kami," tulis laporan tersebut.
3 Perusahaan Induk Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak di 2024:
1. Wings - 52.600 item
2. Danone - 39.480 item
3. Indofood - 34.043 item
Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, mengatakan darurat sampah yang dihadapi Indonesia sudah memasuki tahap yang luar biasa.
Untuk mengatasi itu, pemerintah bakal menjalankan program waste to energy (WTE) atau konversi sampah menjadi energi. Proyek tersebut menjadi salah satu prioritas yang bakal digarap langsung Danantara.
"Darurat sampah ini sudah semakin luar biasa, tidak hanya di Jakarta, tetapi banyak di kota-kota besar lainnya, dan kami meyakini bahwa waste to energy adalah suatu solusi jangka panjang yang bisa menyatukan isu lingkungan, kesehatan, dan juga energi," ujar Rosan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah Menjadi Energi di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
Simak juga Video 'Kala Alun-alun Bogota Jadi Lautan Botol Plastik':
(ada/rrd)