Harga emas yang terus menunjukkan tren kenaikan membuat instrumen ini semakin diminati masyarakat sebagai sarana investasi aman untuk menjaga nilai kekayaan. Kalangan ibu rumah tangga menjadi salah satu kelompok yang paling banyak memanfaatkan emas sebagai tabungan masa depan.
Namun, aktivitas jual emas di pasar tradisional kerap menghadapi persoalan. Mulai dari harga buyback yang lebih rendah dibanding harga pasar, kadar emas yang ditentukan sepihak, hingga potongan nilai karena perhiasan rusak atau sertifikat hilang. Kondisi ini menimbulkan keresahan konsumen yang merasa tidak memperoleh transparansi harga.
"Banyak ibu rumah tangga yang merasa kesulitan saat menjual emas. Mereka sering kali tidak mendapatkan penjelasan transparan, sehingga tidak memperoleh harga yang terbaik," kata Reza Rizky Darmawan, pengusaha di industri emas, Jumat (3/10/2025).
Inovasi model bisnis baru pun hadir dengan menawarkan proses penilaian yang lebih objektif. Menurut Richard Theodore, salah satu pelaku usaha emas, kehadiran teknologi memungkinkan emas dinilai apa adanya, tanpa memandang bentuk atau kondisi fisiknya.
Menjawab keresahan tersebut, Kisara Holdings, perusahaan yang aktif berinvestasi di industri emas yang didirikan oleh Reza Rizky Darmawan, Joshua Krisekaputra, dan Prasetyo Nugroho, berkolaborasi bersama pengusaha sekaligus influencer Richard Theodore dan David Noah menghadirkan Super Emas yang gerai pertamanya resmi diluncurkan pada 27 September 2025 di Pasar Lama, Tangerang.
Reza mengatakan kehadiran Super Emas bertujuan untuk memberikan pengalaman baru bagi masyarakat dalam menjual emas.
"Super Emas hadir sebagai jawaban atas keresahan, khususnya para ibu rumah tangga yang sering mengalami kesulitan saat menjual emas. Banyak di antara mereka yang merasa tidak pernah mendapatkan penjelasan transparan sehingga tidak mendapatkan harga yang terbaik," ujarnya.
"Kami siap menerima emas dalam kondisi apapun, mulai dari perhiasan rusak, tanpa sertifikat, hingga emas lama. Penilaiannya dilakukan berdasarkan kandungan logam mulianya dengan harga yang selalu mengikuti perkembangan pasar," ujarnya.
Teknologi X-ray Fluorescence (XRF) juga mulai digunakan dalam proses ini. Menurut David Noah, penggunaan teknologi tersebut bisa memberikan kejelasan bagi konsumen.
"Melalui alat XRF, kandungan emas yang sebenarnya akan terlihat. Setelah proses penimbangan dan uji kadar selesai, customer langsung mendapat penawaran harga. Jika disetujui, dana ditransfer saat itu juga," jelasnya.
Fenomena ini menjadi sinyal bahwa pasar jual-beli emas semakin bergairah, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dukungan teknologi serta model bisnis baru diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen, sekaligus mendorong industri emas domestik menjadi lebih kompetitif.
Lihat juga Video: Harga Emas Antam Turun, Peluang Koleksi Bagi Investor
(rrd/rir)