Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Dony Oskaria mengatakan pihaknya akan melakukan penggabungan pada semua BUMN Karya. Selain itu, model bisnisnya juga akan dikembalikan lagi menjadi kontraktor.
Dia pun menegaskan, ke depan tidak ada lagi BUMN Karya memiliki bisnis seperti, hotel, air minum, tol, hingga perumahan.
"Kita punya perusahaan-perusahaan karya yang tentu tahu kondisinya, ini akan kita lakukan merger. Dan merger ini kita kembalikan lagi bisnis modelnya menjadi kontraktor dengan masing-masing punya spesialisasi. Nggak ada lagi, dulu Karya itu ya punya perusahaan air minum, punya fiber optic, punya tol, punya perumahan, punya hotel. Tetapi core bisnisnya sendiri nggak punya," kata dia dalam Investor Daily Summit 2025, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini diperlukan agar BUMN bekerja sebagai perusahaan sesuai dengan spesialisnya. Ia mengatakan hal ini menjadi tugas berat bagi Danantara, namun perlu dilakukan demi keselamatan BUMN yang dimiliki Indonesia.
"Jadi restrukturisasi ini mohon support dari masyarakat Indonesia bahwa ini akan memakan energi yang banyak untuk kita melakukan proses ini sehingga perusahaan-perusahaan ini nanti menjadi perusahaan-perusahaan yang berjalan sesuai dengan koridornya. Inilah yang akan kita lakukan ke depan dan sedang kita lakukan hari ini," tegasnya.
Dony juga buka-bukaan cara Danantara melakukan konsolidasi pada 1.000 BUMN. Hal utama yang dilakukan Danantara adalah melakukan transformasi dari bisnis model, menentukan aliran pendapatan atau sumbernya, membuat sistem yang lebih efisien untuk bisnis usaha hingga tranformasi sumber daya manusia.
"Ini kita lakukan semua tujuannya hanya satu, bahwa kita berkeinginan, kemudian perusahaan-perusahaan BUMN ini menjadi perusahaan-perusahaan yang kompetitif ke depan," pungkasnya.
(ada/fdl)