Mengenal Family Office: Usulan Luhut yang Ditolak Dibiayai APBN Oleh Purbaya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 14 Okt 2025 08:07 WIB
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Proyek andalan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yakni family office ditolak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membiayainya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lalu, apa sebetulnya family office itu?

Wealth Management Consulting (WMC) atau family office merupakan firma penasihat manajemen kekayaan yang melayani individu atau keluarga yang memiliki aset kekayaan sangat tinggi. Hal ini memungkinkan orang-orang kaya atau investor kakap global menanamkan uangnya di Indonesia tanpa terkena pajak.

Family office diusulkan oleh Luhut sudah sejak lama, bahkan saat ia masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo. Setidaknya, pembahasan tentang family office telah ada sejak 2024 lalu.

Berdasarkan penelusuran, DEN berencana untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dan Family Office di Bali untuk menarik investasi asing masuk ke dalam negeri. Fasilitas ini akan dijadikan gerbang bagi dana investasi luar negeri yang akan diinvestasikan ke berbagai sektor riil.

Inisiatif ini sempat direncanakan mulai berjalan sejak Februari 2025, namun implementasinya masih dalam tahap persiapan. Luhut sebelumnya juga telah memastikan bahwa pembentukan family office tetap berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto. Ditargetkan proyek itu bisa beroperasi tahun ini juga.

"Saya kira masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden," ujar Luhut saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025).

Luhut mengatakan pembentukan family office kini dalam tahap finalisasi. Pemerintah juga telah meminta masukan dari investor global ternama asal Amerika Serikat, Ray Dalio selaku pendiri perusahaan hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates.




(shc/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork