Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan penempatan dana Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai terlihat hasilnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas domestik terus menunjukkan ketahanan pangan dan ketangguhan.
Purbaya mengatakan, penjualan ritel tumbuh positif, proporsi konsumsi masyarakat terus meningkat, serta PMI Manufaktur Indonesia kembali ke zona ekspansi. Tren penjualan ritel yang semula lesu kini terlihat pemulihan dengan pertumbuhan 5,8% pada September, tertinggi selama enam bulan terakhir.
"Tren penjualan ritel yang katanya lesu lesu lesu. Ini tadinya Agustus turun, September gonjang ganjing turun sedikit awal bulan, sekarang tumbuhnya 5,8%. Jadi tertinggi dalam satu setengah tahun terakhir, enam bulan dan setahun ini juga paling tinggi," kata Purbaya saat konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Purbaya menilai hal itu tak lepas dari kebijakan penempatan dana Rp 200 triliun ke perbankan. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat mendongkrak permintaan masyarakat.
"Orang kan sangsi apa bisa menimbulkan demand? Kelihatannya strategi betul, demand-nya mulai tumbuh lagi. Jadi, perilaku ekonomi kita sesuai dengan buku-buku teori ekonomi itu. Kalau dikasih uang cukup, akan tumbuh demand-nya," tambah Purbaya.
Purbaya menegaskan penempatan dana tersebut guna memastikan likuiditas ekonomi tetap terjaga. Kebijakan tersebut mampu menurunkan tingkat suku bunga perbankan sehingga mendorong pertumbuhan kredit lebih agresif.