Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan bisa berperan sebagai pembelajar dan penggerak perubahan sosial yang berdampak langsung.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengungkapkan ASN juga bisa belajar dari masyarakat.
Salah satu caranya adalah LAN memperluas inisiatif Akademi Pengentasan Kemiskinan dengan meluncurkan program serupa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Program ini merupakan kelanjutan dari pilot project yang telah sukses digelar di Probolinggo (Jawa Timur) dan Indramayu (Jawa Barat), sebagai upaya memperkuat ekosistem pembelajaran kolaboratif untuk mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.
"Akademi ini bukan sekadar proyek, tapi ruang belajar bersama. ASN belajar dari masyarakat, masyarakat belajar dari pengalaman. Tujuannya satu: membangun kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan," kata dia dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).
Sementara itu, Walikota Kupang Christian Widodo menyampaikan apresiasi kepada LAN dan pemerintah pusat atas kepercayaan menjadikan Kupang sebagai salah satu lokus penyelenggaraan Akademi Pengentasan Kemiskinan.
"Program ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata bahwa pemerintah hadir. Ini wujud keadilan sosial, bukan belas kasihan. Melalui akademi ini, keluarga rentan tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi menjadi pelaku utama perubahan sosial," tegasnya.
Christian juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi kemiskinan, terutama di tengah keterbatasan fiskal daerah. "Kalau mau berjalan jauh, kita harus berjalan bersama-sama. Pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan masyarakat harus bergandengan tangan," ujarnya.
Dari sisi kebijakan, Deputi Transformasi Pembelajaran ASN LAN Erna Irawati,menjelaskan bahwa Kupang dipilih karena termasuk salah satu dari 10 wilayah di Indonesia dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Indonesia.
"Pendekatan di Kupang tetap sama seperti di Probolinggo dan Indramayu, yaitu mendengarkan masyarakat dan menggali potensi lokal yang dimimiliki. Namun, tentunya hasilnya akan berbeda karena keinginan dan karakteristik masyarakat dan konteks sosialnya pun berbeda," jelas Erna.
Akademi Pengentasan Kemiskinan merupakan kolaborasi LAN dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Kementerian Sosial, Kementerian PAN RB, Pemerintah Kota Kupang serta Pemerintah Provinsi NTT, ini menjadi wadah bagi ASN, pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku usaha untuk belajar bersama dalam mengembangkan solusi kontekstual bagi pengentasan kemiskinan. Program ini juga diharapkan mendorong pembentukan Corporate University di setiap instansi pemerintah daerah agar proses pembelajaran ASN semakin terintegrasi dan berdampak nyata bagi masyarakat.
(kil/kil)