Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap baru sampai hari kedua, transaksi sementara dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) telah mencapai US$ 17,27 miliar atau setara Rp 286,5 triliun (kurs Rp 16.591). Angka itu melampaui target US$ 16,5 miliar atau setara Rp 273,7 triliun.
Capaian transaksi sementara tersebut baru berasal dari nota kesepahaman (MoU) harian yang berlangsung sampai hari kedua TEI 2025 ini. Adapun gelaran pameran perdagangan skala internasional ini berlangsung dari 15 sampai 19 Oktober 2025.
"Sampai hari kedua, rekapnya sudah mau selesai. Jadi totalnya itu sampai hari kedua sudah sekitar US$ 17,27 miliar, baru sampai hari kedua. Hari ketiga kan nanti sore baru dihitung ya," kata dia ditemui di sela Trade Expo Indonesia ke 40, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (17/10/2025).
Namun, Budi belum bisa merinci detail semua transaksi tersebut. Ia hanya menyebutkan, capaian itu termasuk transaksi atas penandatanganan 130 MoU antara pelaku usaha Indonesia dan para buyer luar negeri nilai US$ 9,98 miliar. MoU tersebut disaksikan oleh Budi secara langsung pada, Rabu (15/10) lalu.
Selain itu, ada beberapa MoU yang juga disaksikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. Penandatanganan yang dilaksanakan pada, Kamis (16/10) kemarin melibatkan 139 MoU dengan total transaksi US$ 7,22 miliar.
"Nah tapi nanti rincinya kami sampaikan ya. Karena kan mereka bikin MoU terus kita catat satu-satu. Hari pertama saja sudah ada MoU 130," tutup Budi.
Sebelumnya, dalam pembukaan pameran dagang tahunan Trade Expo Indonesia (TEI), Budi menargetkan tansaksi pameran dagang berskala internasional ini bisa mencapai US$ 16,5 miliar atau setara Rp 273,7 triliun (kurs Rp 16.580).
"Kementerian Perdagangan menargetkan capaian transaksi dagang pada TEI 2025 sebesar US$ 16,5 miliar, yang diharapkan dapat berkontribusi bagi peningkatan ekspor daya tarik investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia dalam pembukaan TEI ke 40, di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025).
Budi menjelaskan pameran TEI ini dirancang untuk memperkuat citra dan daya tarik produk Indonesia melalui tiga zona utama, yaitu food, beverage, and agriculture product, manufacture product, serta service and lifestyle products.
Tonton juga Video: Pendidikan Vokasi Unjuk Gigi di TEI Jawab Kebutuhan Pasar
(acd/acd)