Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan tidak akan impor garam mulai akhir 2027. Hal ini sebagaimana diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kita garam sekarang sudah nggak impor untuk konsumsi, tapi yang industri masih. Akhir 2027 dengan seluruh model garam, insyaallah, kita sudah punya, jadi nggak perlu impor lagi," kata dia dalam agenda Refleksi Satu Tahun Kemenko Pangan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut, Indonesia sebagai negara maritim selama 80 tahun selalu mengimpor garam. Ia meyakini, semua jenis garam akan setop impor pada akhir 2027.
"Jadi garam, negara kelautan 80 tahun kita itu masih impor terus. Jadi garam konsumsi, garam untuk industri aneka pangan, garam untuk kepentingan farmasi, semuanya masih impor. Nah di bawah koordinasi Pak Menko Pangan dan juga sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden bahwa akhir 2027 soal swasembada garam sudah bisa dijalani seluruh jenis, sehingga kita tidak impor lagi," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), Jakfar Sodikin mengatakan, produksi garam dari petani maupun petambak garam mencapai 2,2 juta ton pada 2024. Sementara, produksi garam di PT Garam diperkirakan sebesar 300 ribu ton di tahun yang sama.
Apabila ditambah dengan produsen garam swasta PT Ainul Hayat Sejahtera sebesar 16 ribu ton, produksi garam dalam negeri pada 2024 mencapai sekitar 2,5 juta ton. Kemudian, Jakfar memperkirakan produksi garam pada 2025 dengan acuan produksi di tahun lalu.
"Nah, kita bicara tahun 2025. Nah, untuk tahun ini dia (PT Ainul Hayat Sejahtera), karena kapasitas produksinya itu sebesar 200 ribu ton. Nah, jadi kalau itu ditambahkan 200 ribu ton, bisa diperkirakan untuk tahun 2025 itu sekitar 2,7 juta ton sampai 2,8 juta ton untuk tahun ini perkiraan," kata Jakfar kepada detikcom, dikutip Selasa (21/1/2025).
Jakfar menjelaskan kebutuhan garam nasional diperkirakan mencapai 4,7 juta ton pada 2025. Dari total tersebut, sekitar 2 sampai 2,2 juta ton untuk kebutuhan industri Chlor Alkali Plant (CAP). Sementara sisanya, diperuntukkan untuk kebutuhan lain.
Tonton juga Video Zulhas: Tidak Ada Impor Beras, Gula dan Garam Tahun Ini!
(ada/rrd)