Peternak mengeluhkan harga ayam hidup di kandang masih murah. Hal ini disebut tidak beriringan dengan kenaikan harga daging ayam yang terjadi di tingkat konsumen.
Peternak dari Persatuan Peternak Rakyat Mandiri Indonesia (Permindo), Asep Saepudin mengatakan harga ayam hidup di peternak sempat berada di angka Rp 17.000/kilogram (kg). Padahal, harga pokok produksi (HPP) mencapai Rp 21.000/kg.
Saat ini, harga ayam hidup di kadang telah naik menjadi Rp 20.000/kg. Namun, ia menyebut tetap masih berada di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah Rp 25.000/kg.
"Baru seminggu ini ada kenaikan dari semula sempat berada di Rp 17.000 pada akhir bulan Oktober. Hari ini dari peternak ke pedagang wilayah Banten baru Rp 19.500-20.000/kg. HPP kita peternak mandiri sudah Rp 21.000," ungkapnya kepada detikcom, ditulis Sabtu (15/11/2025).
Tingginya HPP disebabkan naiknya harga bibit ayam dan pakan ternak. Ia mengungkap, harga pakan ternak naik dari Rp 7.700/kg menjadi Rp 8.300/kg, harga day old chick (bayi ayam) dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.850, kemudian harga jagung untuk pakan saja sudah naik ke Rp Rp 7.200/kg.
Sementara anjloknya harga ayam hidup di kandang karena peternak harus segera menjual stok ayam ukuran besar yang telah menumpuk.
"Harga drop di bawah HPP karena untuk dapet bibit ayam peternak diharuskan membeli pakannya 2,5-3 kg per ekor sehingga terjadi penumpukan ayam dengan ukuran besar, peternak tidak mau jual ayam kecil karena khawatir nggak dapet bibit ayam kembali," lanjutnya.
Dia mengaku tidak dapat membeli jagung dari Perum Bulog sebagai bahan utama pakan karena pakan untuk ayam boiler berbeda dengan ayam petelur. Itu sebabnya peternak mandiri ayam boiler harus membeli dari pabrik.
"Kami peternak mandiri ayam broiler tidak punya alat dan kemampuan untuk mengolah bahan baku jadi pakan siap pakai buat ayam broiler, sehingga tetap membeli pakan dari pabrik. Kalau peternak ayam petelur mungkin bisa langsung beli ke Bulog karena di ayam petelur tidak harus ditentukan bentuk atau ukuran jenis pakannya. Cukup membeli konsentrat dari pabrik jagungnya bisa dari Bulog dan langsung di-mixing," terangnya.