×
Ad

Biang Kerok Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 18 Nov 2025 14:02 WIB
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Pergerakan harga emas Antam nampak lesu hari ini. Harganya kembali jatuh cukup dalam usai kemarin sempat naik tipis. Harga emas Antam 24 karat turun hingga Rp 29.000 per gram menjadi Rp 2.322.000 per gram.

Harga emas memang mengalami pergerakan fluktuatif pada perdagangan hari Senin kemarin. Menurut analisis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha pelaku pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan Desember mendatang.

Meskipun ketidakpastian global masih membayangi, fokus utama investor kini tertuju pada serangkaian rilis data ekonomi Amerika Serikat yang akan dimulai pekan ini. Situasi ini mendorong volatilitas pada logam mulia, membuat harga emas sempat tertekan dan bergerak tidak stabil sepanjang sesi perdagangan.

Memasuki perdagangan hari Selasa ini, harga emas kembali mengalami penurunan menuju kisaran US$ 4.030 per troy ounce, melanjutkan tekanan yang terjadi sejak akhir pekan. Pelemahan tersebut dipicu oleh merosotnya ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga AS bulan depan.

Para pedagang kini cenderung menunggu rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan September yang akan dirilis hari Kamis mendatang yang diyakini menjadi penentu arah kebijakan moneter berikutnya. Sentimen ini diperkuat oleh penguatan dolar AS yang berlanjut selama tiga hari berturut-turut, membuat emas semakin mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Menurut analisis Andy Nugraha kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bearish pada emas semakin menguat. Andy memproyeksikan bahwa jika tekanan jual terus berlanjut, harga berpotensi turun hingga mencapai level US$ 3.987 per troy ounce, yang menjadi support terdekat sekaligus area penting bagi buyer untuk mempertahankan momentum harga.

Namun, apabila harga gagal melanjutkan penurunan dan terjadi koreksi, potensi kenaikan terdekat diperkirakan berada di sekitar US$ 4.050, yang kini menjadi resistance awal sebelum emas dapat melanjutkan pemulihan lebih lanjut.

Secara fundamental, sentimen terhadap emas masih dipengaruhi oleh pernyataan bernada hawkish dari pejabat Federal Reserve. Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, serta Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, sama-sama menyoroti risiko inflasi dan menyatakan dukungan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil lebih lama.

Pernyataan mereka memperkuat pandangan bahwa The Fed belum melihat urgensi untuk melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat. Akibatnya, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember turun menjadi 45%, dari sebelumnya lebih dari 60% pada pekan lalu, berdasarkan perangkat CME FedWatch.

Meski tekanan bearish cukup dominan, beberapa faktor mendukung potensi stabilisasi harga. Salah satunya adalah aktivitas pembelian emas oleh bank sentral Tiongkok, yang diperkirakan menambah sekitar 15 ton pada bulan September.

Menurut analis Goldman Sachs, tren akumulasi emas oleh bank sentral global diperkirakan berlangsung bertahun-tahun sebagai bentuk diversifikasi cadangan dari risiko geopolitik maupun ketidakstabilan pasar keuangan. Aktivitas ini dianggap mampu memberikan lantai harga bagi emas dan mencegah penurunan lebih dalam.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami fluktuasi. Imbal hasil Treasury 10 tahun tercatat turun 1,5 basis poin menjadi 4,133%, sementara imbal hasil riil turun hampir dua basis poin menjadi 1,852%. Meski penurunan ini biasanya mendukung emas, efek positifnya tertahan karena penguatan dolar masih dominan.

Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, menambahkan bahwa risiko inflasi kini mulai mereda meski pasar tenaga kerja tetap menjadi perhatian. Ia menilai kebijakan moneter saat ini sudah cukup restriktif, mengindikasikan The Fed kemungkinan besar mempertahankan sikap tunggu dan lihat.

Secara keseluruhan, menurut Andy Nugraha arah pergerakan emas hari ini akan sangat bergantung pada kemampuan harga mempertahankan area US$ 3.987. Jika area ini ditembus, tren bearish diperkirakan berlanjut. Namun jika bertahan, emas masih memiliki peluang untuk terkoreksi menuju US$ 4.050 dalam jangka pendek.



Simak Video "Video BPS: Harga Emas Perhiasan Naik Berturut-turut Sejak 2023"

(hal/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork