Indonesia disebut sebagai hotspot atau pusat sasaran terbesar penipuan lowongan seantero Asia Pasifik. Hal ini merupakan temuan dari SEEK, induk usaha portal pencairan kerja Jobstreet dan Jobsdb.
Dari laporan SEEK, disebutkan Indonesia tercatat sebagai hotspot terbesar penipuan lowongan kerja, 38% dari seluruh upaya penipuan di Asia Pasifik berada di Indonesia dan 62% dari penipuan lowongan kerja di Asia juga menyasar orang Indonesia.
Temuan ini dirilis dalam rangka International Fraud Awareness Week. Sistem deteksi penipuan SEEK mencatat pola penargetan yang berbeda di tiap negara sepanjang Juli 2024-Juni 2025.
Penipuan terpantau banyak menyasar pekerjaan tingkat pertama alias entry-level, terutama di bidang administrasi dan perkantoran. Di Asia, kategori ini menyumbang 29% dari total lowongan palsu.
"Kami melihat para penipu ini menjadi semakin canggih dalam menargetkan tiap pasar yang berbeda," ujar Head of Trust & Safety SEEK, Tom Rhind dalam keterangan tertulis, Kamis (20/11/2025).
"Mereka menyesuaikan pendekatan dengan menargetkan jenis pekerjaan dan industri di mana para pencari kerja berada di posisi paling rentan," sambungnya.
Sementara itu, Operations Director Indonesia Jobstreet by SEEK, Willem Najoan, menyebut lonjakan penipuan ini mengkhawatirkan.
"Temuan SEEK yang mengungkap Indonesia sebagai salah satu sasaran penipuan lowongan pekerjaan ini sangat mengkhawatirkan dan mengonfirmasi urgensi yang tinggi. Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang," kata Willem.
(hal/fdl)