Anggota DPR Usulkan Ini Agar Distribusi Logistik Tetap Lancar Saat Nataru

Anggota DPR Usulkan Ini Agar Distribusi Logistik Tetap Lancar Saat Nataru

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 24 Nov 2025 15:00 WIB
Kendaraan truk melintasi Tol Jakarta Cikampek KM 12 Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/3/2024).
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono mengusulkan cara agar distribusi logistik tetap lancar selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia meminta pemerintah tidak membatasi truk sumbu tiga selama Nataru karena akhir tahun menjadi momentum penyelesaian program pembangunan.

Menurutnya, percepatan pembangunan ini tidak akan tercapai jika arus logistik dibatasi. Ia menilai, pemerintah dapat tetap menjaga arus lalu lintas tanpa membatasi operasional truk sumbu tiga.

"Salah satu solusinya adalah mengatur jalur distribusi, bukan membatasi. Untuk logistik bisa diarahkan melalui jalur utara jawa, sementara angkutan pribadi dan publik massal dapat diarahkan menggunakan jalur tengah, jalur tol, dan jalur selatan jawa," ungkap Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, jalur Utara Jawa terhubung langsung dengan pelabuhan laut besar dan kawasan Industri yang berada di Utara Jawa. Sejauh ini, distribusi logistik juga banyak menuju Utara Jawa dan Singapura.

"Ini tidak boleh dihambat dengan larangan logistik. Untuk angkutan laut, yang kita ini sebagai feeder untuk transhipment di Singapura sebagai hub. Jadi itu tidak boleh terhambat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Jika logistik terhambat, terang Bambang, risiko demurrage atau denda akibat keterlambatan pengiriman barang. Jika hal tersebut terjadi, harga logistik tidak bisa bersaing dengan negara lain menjadi tidak kompetitif dibanding negara lain.

"Karena itu truk atau angkutan logistik sumbu 3 itu justru membantu percepatan distribusi logistik ke daerah dan pelabuhan untuk menuju negara lain. Kapasitasnya lebih besar, lebih efisien, dan lebih ekonomis, tetapi jumlah truknya tidak terlalu banyak. Ini yang harus dipertimbangkan," teranganya.

Bambang menambahkan, arus logistik yang terhambat akan mengganggu target pertumbuhan ekonomi pemerintah 8%. Logistik diarahkan melalui jalur Utara Jawa, sementara kendaraan pribadi dan publik massal diarahkan melalui jalur tengah, tol, dan selatan jawa. Alternatif jalur ini dapat diakses kendaraan pribadi roda empat dari Malang hingga Bandung lalu ke Jakarta.

"Dengan arus logistik yang jalan terus, diharapkan ekonomi bisa tumbuh pesat. Maka itu, tidak boleh dihambat, kalau truk logistik ini tidak bisa jalan, mengakibatkan hambatan daripada logistik bisa menjadikan kelangkaan daripada barang itu, kalau langka tentu harga logistik akan menjadi mahal, ini akan memicu inflasi yang tinggi bisa merugikan masyarakat. Ini yang tidak boleh terjadi," pungkasnya.

Simak juga Video 'APPBI: Nataru Jadi Momen Penjualan Ritel Terakhir buat Kejar Target 2025':

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads