Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang memperingatkan kepada mitra, yayasan, dan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Nanik meminta agar para mitra segera mengurus SLHS ke Dinas Kesehatan dalam waktu satu bulan.
Hal ini disampaikan Nanik dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis bersama di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas. Ancaman tersebut Nanik tujukan kepada SPPG di Banyumas karena dinilai masih tertinggal dalam mengurus SLHS. Sebab, SPPG-SPPG di kabupaten lain di wilayah eks Karesidenan Banyumas telah memiliki SLHS.
"Saya beri waktu sebulan untuk mendaftarkan ke Dinas Kesehatan. Kalau dalam sebulan belum juga mendaftar, nanti akan saya suspend," kata Nanik dalam keterangannya, dikutip Jumat (5/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nanik, tidak ada alasan bagi SPPG untuk menunda-nunda pendaftaran SLHS. Sebab dalam Rapat Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa proses pengurusan SLHS tidak dipungut biaya.
"Yang ada biayanya hanya untuk pengambilan dan pengujian sample. Harganya Rp 1 sampai Rp 2 juta. Kalau ada pungutan macem-macem, nanti laporkan ke saya," tambah Nanik.
Eks Karesidenan Banyumas terdiri dari Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas. Dalam catatan Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), Kabupaten Banjarnegara memiliki kuota 131 SPPG. Saat ini sudah terisi 68 SPPG, beroperasi 46 SPPG yang telah memiliki SLHS semua.
Kabupaten Purbalingga memiliki kuota 133 SPPG. Saat ini sudah terisi 79 SPPG, sementara yang telah beroperasi sebanyak 54 SPPG. Ke-54 SPPG sudah memiliki SLHS, termasuk dua SPPG lain yang masih dalam persiapan.
Sementara itu di Kabupaten Cilacap dengan kuota 163 SPPG, sudah terisi 127 SPPG. Dari jumlah itu 95 SPPG sudah beroperasi dan 44 SPPG telah memiliki SLHS.
Di Kabupaten Banyumas memiliki kuota terbesar, sebanyak 227 SPPG. Dari 227 kuota itu, 146 telah terisi, sementara yang sudah beroperasi sebanyak 116 SPPG.
Lihat juga Video: Baru 690 dari 13 Ribu SPPG yang Punya Sertifikat Higiene
(rea/ara)










































