Tekan Harga, Minyak Goreng Curah akan Dikonversi ke Kemasan

Tekan Harga, Minyak Goreng Curah akan Dikonversi ke Kemasan

- detikFinance
Jumat, 28 Mar 2008 14:47 WIB
Jakarta - Konversi penggunaan minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan untuk konsumsi rumah tangga dapat menahan laju fluktuasi harga minyak di pasaran. Karena minyak goreng curah sangat rentan terhadap fluktuasi harga yang terjadi.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krishnamurti ketika ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (28/3/2008).

"Saat ini, harga minyak goreng curah lebih berfluktuasi dibandingkan minyak goreng kemasan. Ini menunjukkan bahwa minyak goreng curah lebih rentan terhadap fluktuasi pasar. Memang kalau ingin harga minyak goreng stabil salah satu instrumen strukturalnya adalah memperbesar porsi minyak goreng kemasan," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang dasar utama rencana konversi minyak goreng curah ke kemasan adalah karena masalah higienitas, pemerintah menilai minyak goreng kemasan lebih steril dan sehat.

"Pertimbangan kedua adalah bahwa dengan minyak goreng kemasan akan tumbuh juga industri hilirnya, seperti industri kemasannya, ditambah lagi keuntungannya adalah kita bisa punya merek dan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi dalam label juga bisa didorong, ini sekarang mendapat momentumnya," kata Bayu.

Saat ini penggunaan minyak goreng kemasan totalnya hanya 20 persen dari total konsumsi minyak goreng rumah tangga. Tapi pemerintah tidak bermaksud untuk mengkonversi semua kepada kemasan karena ada industri kecil yang masih membutuhkan minyak goreng curah.

"Kita juga harus memperhatikan kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah yang beli migor secara "cantingan", yaitu yang beli hanya segelas satu hari. Pemerintah sudah berdiskusi dengan para pelaku, dan mereka siap mengakomodasi kepentingan masyarakat berpendapatan rendah ini. Katanya akan ada pengemasan migor yang bagus dan memenuhi standar, tapi harganya murah. Yang kira-kira harga jualnya hampir sama dengan migor dalam kemasan plastik kecil," urainya.

Ditambahkan Bayu penggunaan minyak goreng kemasan akan menumbuhkan para pelaku usaha baru skala menengah kecil di daerah. Karena minyak goreng kemasan tidak akan lagi berpusat pada perusahaan besar saja.

"Minyak goreng kemasan lebih stabil harganya karena beberapa hal, pertama adalah penjualannya kebanyakan di pasar modern dalam pasar modern, mereka sudah mematok harga untuk beberapa waktu, misalnya seminggu atau dua minggu. Jadi perubahan harga tidak setiap hari. Kedua, kalau kemasan itu satuannya sudah jelas. Jadi tidak bisa dipecah. Konsumen juga akan lebih responsif. Kalau ada kenaikan harga, konsumennya lebih peka," jelasnya.

(dnl/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads