Untuk meningkatkan produksi listrik tersebut pihak Perum Jasa Tirta II selaku pemilik PLTA Ir Djuanda menggandeng pihak PT Indonesia Power, yang tahap awalnya dilakukan dengan melakukan MoU.
"Untuk estimasi saja setidaknya dibutuhkan US$ 100 juta. Dari MoU ini kita akan lakukan pemiriksaan dulu mengenai kondisi 6 unit pembangkit. Kita belum sampai pada mekanisme bisnis tetapi pada mekanisme teknis," kata Direktur Utama PT Indonesia Power Tonny Agus Mulyantono dalam acara MoU Perum Jasa Tirta II dengan Indonesia Power di gedung Garuda, Jakarta, Jumat (16/5/2008).
Ditargekan kapasitas produksinya bisa meningkat 200 gwh setelah dilakukan peningkatan, dari kapasitas produksi sebelumnya yang hanya 500 gwh.
Rencananya MoU ini akan berlaku selama 6 bulan sejak ditandatangani, selanjutnya akan dilakukan perjanjian kerjasama apabila kelayakan dari proyek tersebut dinilai layak untuk dikerjakan.
Sementara itu Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya sinergi antara BUMN. Sehingga dengan demikian aspek efisiensi dan nilai tambah bisa lebih ditingkatkan.
"Mudah-mudahan Jasa Tirta lebih mendapatkan jasa lebih baik, Indonesia Power juga bisa mendapatkan power yang lebih banyak. Kalau ada aspek bisnis bisa kita negosiasikan lah," seru Sofyan.
Sofyan mengatakan agar MoU antara kedua belah pihak bisa segera direalisasikan secepatnya dan bisa segera dimanfaatkan hasil dari penambahan kapasitasnya.
"Tolong dilakukan investasi segera bisa diamnafaatkan secara maksimum," pintanya.
Selama ini PLTA Ir Djuanda merupakan PLTA yang cukup tua sehingga dibutuhkan restrukturisasi kembali terutama dalam hal permesinan agar menghasilkan efisisensi produksi.
(hen/ir)