Demikian disampaikan Corporate Secretary BLTA, Kevin Wong dalam paparan publik di Hotel Mandarin Oriental, Jalan MH Thamrin Jakarta, Selasa (29/6/2010).
Keduabelas kapal yang saat ini telah dipesan perseroan, akan datang secara bertahap. Total investasi untuk seluruh kapal, diperkirakan mencapai US$ 350-370 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total 12 kapal yang telah dipesan, satu kapal sudah diserahterimakan di Semester-I 2010. Dua kapal lagi direncanakan akan tiba di semester-II. "Tahun ini ada tiga kapal yang akan tiba," ucap Kevin.
Perseroan juga mengikuti lima tender Floating Storage Offloading (FSO) dan Floating Production Storage and Offloading (FPSO) di tempat berbeda. Nilainya mencapai US$ 750 juta atau US$ 150 juta per unit.
"BLTA ikut 5 tender, ini masuk di kontrak offshore," paparnya.
Perseroan, pada hari ini (29/6/2010) juga akan meminta restu untuk melakukan rights issue, melalui penerbitan 5,981 miliar lembar saham baru. Dana yang dibidik perseroan dari rights issue ini mencapai Rp 1,225 triliun.
Perdagangan akan dilakukan di dua negara Indonesia dan Singapura. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimuali 13-26 Juli 2010. Dan Singapura 14-21 Juli.
"Pasar Singapura sangat potensial, untuk menyerap right issue kita dengan rasio 1:1," katanya.
Â
Perseroan berencana untuk melaksanakan penawaran umum terbatas melalui penerbitan HMETD sampai dengan 5.981.591.235 saham baru dalam modal Perseroan, dengan harga penerbitan Rp 220.
Kevin mengatakan, dana hasil rights issue ini akan digunakan seluruhnya untuk pembelian kapal serta modal kerja bagi perseroan dan anak usahanya. "Sebesar 60% akan kita gunakan untuk beli kapal dan sisanya modal kerja," imbuhnya.
Dalam rights issue ini nanti, Kevin mengatakan ada 4 pembeli siaga (standby buyer) yaitu Deutsche Bank AG, DnB NOR Bank ASA, Standard Chartered Securities, dan PT Danatama Makmur.
Â
Â
(wep/dro)