Steel Pipe Siap Belanja Rp 1,6 Triliun Untuk Perbesar Pabrik Baja

Steel Pipe Siap Belanja Rp 1,6 Triliun Untuk Perbesar Pabrik Baja

- detikFinance
Senin, 28 Jan 2013 13:38 WIB
Jakarta - Perusahaan industri pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) tengah mengembangkan bisnisnya dengan menambah kapasitas produksi pabrik di Karawang, Jawa Barat dan Gresik, Jawa Timur.

Perseroan menargetkan bisa memproduksi pipa baja tahun ini sebesar 400 ribu ton per tahun dari sebelumnya sebesar 300 ribu ton per tahun.

Wakil Direktur Utama Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, penambahan kapasitas produksi tersebut dilakukan dengan memperbaiki mesin-mesin yang sudah ada dan menambah mesin baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan lakukan perbaikan mesin dan menambah mesin baru untuk menambah kapasitas produksi tahun ini sehingga bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi juga," kata Tedja usai acara due diligence meeting and public meeting perseroan, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (28/1/2013).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tedja menyebutkan, perseroan menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga tahun 2014 sebesar Rp 1,5-Rp 1,6 triliun yang diperoleh dari hasil Initial Public Offering (IPO), laba ditahan perseroan, dan pinjaman bank. Capex tersebut merupakan gabungan dari tahun ini hingga 2014.

"Untuk pangsa pasarnya data belum jelas, belum punya angka pasti tapi kami melihat pengalaman dari teman-teman, pangsa pasar kami konstruksi dan infrastruktur, antara 40 persen tapi yang lain-lain masih kecil. Nanti akan dikembangkan otomotif dan migas juga," ujarnya.

Seperti diketahui, Steel Pipie melakukan penawaran perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 2,90 miliar saham biasa atau setara 40,36% dari modal ditempatkan, dan disetor penuh setelah penawaran perdana saham dengan nilai nominal Rp 100.

Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) seluruhnya adalah sebanyak 7,185 miliar saham, atau sebesar 100% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah penawaran umum ini dengan harga penawaran Rp 260-390 per lembar saham.

Dari penawaran tersebut diperkirakan perusahaan akan meraup dana sekitar Rp 1,7 triliun.

(dnl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads