Pembayaran yang dilakukan Grup Bakrie ini mengakhiri kongsi panjang dengan ARM (dulu bernama Bumi Plc) dan investor asal Inggris, Nathaniel Rothschild.
Perceraian ini mengakhiri kongsi panjang selama 3 tahun antara mereka. Seperti apa perjalanannya? Yuk simak hasil penelusuran detikFinance di sini, Kamis (27/3/2014).
Menanggapi hal ini, Grup Bakrie memilih untuk mengambil kembali saham BUMI dari Bumi Plc karena merasa selama ini saham BUMI-lah yang diincar Rothschild untuk dikuasai sendiri.
Samin Tan, yang juga memiliki 23,8% saham Bumi Plc bahkan sempat dikabarkan akan memberikan dukungan suara kepada Nat Rothschild dalam RUPS yang akan digelar untuk membahas penjualan BUMI.
Pasalnya, Samin Tan menjadi kunci putusan audit investigasi tersebut. Langkah ini tidak lepas dari pengaruh Rothschild, yang mengiming-imingi Samin Tan membantu pembayaran utang BORN ke Standard Chartered sebesar US$ 1 miliar.
Namun Tan saat dikonfirmasi membantah kabar 'perceraiannya' dengan grup Bakrie. "Hubungan kami baik-baik saja," terang Tan waktu itu.
Setelah gagal mengusir Grup Bakrie sebelumnya, Rothschild tak putus asa. Ia menuduh ada penyimpangan dana di BUMI dan BRAU. Penyimpangan atas kinerja di anak usaha Bumi Plc itu langsung diselidiki oleh penyidik independen.
Menanggapi hal ini, Grup Bakrie memilih untuk mengambil kembali saham BUMI dari Bumi Plc karena merasa selama ini saham BUMI-lah yang diincar Rothschild untuk dikuasai sendiri.
Samin Tan, yang juga memiliki 23,8% saham Bumi Plc bahkan sempat dikabarkan akan memberikan dukungan suara kepada Nat Rothschild dalam RUPS yang akan digelar untuk membahas penjualan BUMI.
Pasalnya, Samin Tan menjadi kunci putusan audit investigasi tersebut. Langkah ini tidak lepas dari pengaruh Rothschild, yang mengiming-imingi Samin Tan membantu pembayaran utang BORN ke Standard Chartered sebesar US$ 1 miliar.
Namun Tan saat dikonfirmasi membantah kabar 'perceraiannya' dengan grup Bakrie. "Hubungan kami baik-baik saja," terang Tan waktu itu.
Grup Bakrie dan Samin Tan melaporkan adanya serangan hacker terhadap sistem dan email perusahaannya. Nathaniel Rothschild diduga menjadi dalang di balik peretasan ini.
Perusahaan penyedia dan penasihat keamanan dunia maya, Context Information Security, sudah ditunjuk untuk melakukan investigasi terhadap akun email Komisaris Utama Bumi Plc, Samin Tan, pada 24-25 November lalu.
Hasilnya diketahui, sepanjang Juli 2012 akun email dan komputer pribadi Samin Tan sudah menjadi target penjahat cyber untuk mengorek informasi.
Konsultan Senior Context,Stuart McKenzie mengatakan, sudah melakukan investigasi di Jakarta untuk mencari tahu alasan dan latar belakang si pelaku melakukan pembajakan, kerugian yang diderita target sampai seberapa banyak data yang berhasil dicuri.
Hacker tersebut diduga sukses melancarkan aksinya pada 5 Agustus 2012, ditandai dengan matinya situs dan jaringan kelompok usaha itu secara sementara. Dengan demikian, maka semua email dan data yang disimpan dalam komputer bisa dilihat dengan bebas oleh si pembajak.
Grup Bakrie dan Samin Tan melaporkan adanya serangan hacker terhadap sistem dan email perusahaannya. Nathaniel Rothschild diduga menjadi dalang di balik peretasan ini.
Perusahaan penyedia dan penasihat keamanan dunia maya, Context Information Security, sudah ditunjuk untuk melakukan investigasi terhadap akun email Komisaris Utama Bumi Plc, Samin Tan, pada 24-25 November lalu.
Hasilnya diketahui, sepanjang Juli 2012 akun email dan komputer pribadi Samin Tan sudah menjadi target penjahat cyber untuk mengorek informasi.
Konsultan Senior Context,Stuart McKenzie mengatakan, sudah melakukan investigasi di Jakarta untuk mencari tahu alasan dan latar belakang si pelaku melakukan pembajakan, kerugian yang diderita target sampai seberapa banyak data yang berhasil dicuri.
Hacker tersebut diduga sukses melancarkan aksinya pada 5 Agustus 2012, ditandai dengan matinya situs dan jaringan kelompok usaha itu secara sementara. Dengan demikian, maka semua email dan data yang disimpan dalam komputer bisa dilihat dengan bebas oleh si pembajak.
Setelah menuduh ada penggelapan dana di BUMI dan BRAU, Rothschild, meminta dilakukannya perombakan direksi dan komisaris di Bumi Plc. Ia menilai, top manajemen Bumi Plc yang ada saat ini tidak bisa memberikan nilai tambah terhadap investor.
Rothschild usul perombakan 12 dari total 14 direksi Bumi Plc. Rencana ini dapat dukungan dari salah satu manajer investasi terkenal Inggris, Richard Buxton, pemimpin Schroders salah satu perusahaan investasi terkemuka.
Beberapa direksi yang diminta lengser oleh Rothschild di antaranya CEO Nick von Schirnding dan Komisaris Utama Samin Tan. Rothschild mengusulkan mantan bos Leighton Holdings Ltd. (LEI) Wallace King sebagai komisaris utama.
Sementara, Brock Gill ia usulkan menjadi CEO dan Rothschild sendiri kembali menjadi direktur eksekutif. Ia juga menominasikan adik kandung kandidat bakal calon presiden RI Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menjadi salah satu direktur.
Calon direksi lain yang diusulkan Rothschild antara lain Roger Davis, mantan anggota parlemen dan menteri hukum Inggris Jonathan Djanogly, dan Richard Gozney. Gozney sebelumnya pernah menjabat sebagai duta besar Inggris untuk Indonesia.
Apa respons Grup Bakrie atas rencana Rothschild itu? Grup Bakrie berniat merebut kembali salah satu anak usahanya, yaitu BUMI.
Grup Bakrie akan melepas kepemilikan tak langsung 57.298.534 saham di Bumi plc atau setara 23,8% dari total modal ditempatkan Bumi Plc. Caranya dengan menukar saham-saham itu dengan 2,3 miliar lembar (10,3%) saham BUMI milik Bumi Plc.
Selanjutnya, Bumi Plc akan menjual sisa 3,9 miliar lembar saham BUMI atau setara 18,9% kepada Grup Bakrie senilai US$ 278 juta (Rp 2,6 triliun) dibayar tunai.
Grup Bakrie sudah diminta untuk melakukan pembayaran uang muka untuk total transaksi sebesar US$ 278 juta itu disimpan dalam rekening penampung sementara (escrow). Hal ini dilakukan guna memastikan dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi ada pada tempatnya sebelum RUPSLB.
Setelah menuduh ada penggelapan dana di BUMI dan BRAU, Rothschild, meminta dilakukannya perombakan direksi dan komisaris di Bumi Plc. Ia menilai, top manajemen Bumi Plc yang ada saat ini tidak bisa memberikan nilai tambah terhadap investor.
Rothschild usul perombakan 12 dari total 14 direksi Bumi Plc. Rencana ini dapat dukungan dari salah satu manajer investasi terkenal Inggris, Richard Buxton, pemimpin Schroders salah satu perusahaan investasi terkemuka.
Beberapa direksi yang diminta lengser oleh Rothschild di antaranya CEO Nick von Schirnding dan Komisaris Utama Samin Tan. Rothschild mengusulkan mantan bos Leighton Holdings Ltd. (LEI) Wallace King sebagai komisaris utama.
Sementara, Brock Gill ia usulkan menjadi CEO dan Rothschild sendiri kembali menjadi direktur eksekutif. Ia juga menominasikan adik kandung kandidat bakal calon presiden RI Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menjadi salah satu direktur.
Calon direksi lain yang diusulkan Rothschild antara lain Roger Davis, mantan anggota parlemen dan menteri hukum Inggris Jonathan Djanogly, dan Richard Gozney. Gozney sebelumnya pernah menjabat sebagai duta besar Inggris untuk Indonesia.
Apa respons Grup Bakrie atas rencana Rothschild itu? Grup Bakrie berniat merebut kembali salah satu anak usahanya, yaitu BUMI.
Grup Bakrie akan melepas kepemilikan tak langsung 57.298.534 saham di Bumi plc atau setara 23,8% dari total modal ditempatkan Bumi Plc. Caranya dengan menukar saham-saham itu dengan 2,3 miliar lembar (10,3%) saham BUMI milik Bumi Plc.
Selanjutnya, Bumi Plc akan menjual sisa 3,9 miliar lembar saham BUMI atau setara 18,9% kepada Grup Bakrie senilai US$ 278 juta (Rp 2,6 triliun) dibayar tunai.
Grup Bakrie sudah diminta untuk melakukan pembayaran uang muka untuk total transaksi sebesar US$ 278 juta itu disimpan dalam rekening penampung sementara (escrow). Hal ini dilakukan guna memastikan dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi ada pada tempatnya sebelum RUPSLB.
Pertarungan sengit antara Bakrie dan Rothschild akhirnya menemukan titik temu. RUPSLB Bumi Plc yang digelar di London 21 Februari lalu akhirnya memutuskan jika Grup Bakrie yang jadi pemenangnya.
Pertemuan pemegang saham itu sepakat menolak usulan Rothschild merombak jajaran direksi dan komisaris. Dengan demikian, Bumi Plc siap meneruskan rencana 'cerai' yang diusulkan Grup Bakrie.
Rencana 'perceraian' alias pemisahan dengan Grup Bakrie itu akan dilakukan melalui pembelian kembali saham BUMI. Paling lambat perceraian ini akan terlaksana 30 Mei 2013.
Meski usulan Rothschild tidak semuanya direstui, ada dua direksi yang lengser dan satu direksi baru diangkat setelah RUPSLB. Dua dewan direksi yang diturunkan dari jabatannya adalah Nalinkant Rathod and Jean-Marc Mizrahi. Bumi mendapat satu direksi baru yaitu Sir Richard Gozney yang merupakan mantan duta besar Inggris untuk Indonesia.
Salah satu orang terkaya di Indonesia yang sekaligus komisaris utama Bumi Plc, Samin Tan, akan mundur dari jabatannya di perusahaan tambang tersebut. Ia masih akan menjabat sebagai komisaris sampai ada penggantinya.
Samin Tan masih akan berperan sebagai wakil dari pemegang saham mayoritas Bumi Plc sekaligus penghubung mitra bisnisnya di Indonesia.
Bumi Plc mengaku, perekrutan untuk pengganti Samin Tan sedang dilakukan. Kriteria yang dibutuhkan adalah seseorang yang seperti Samin Tan, yaitu punya pengalaman dan tidak asing dengan pasar saham London.
Pemilihan calon komisaris baru ini sedang dikonsultasikan bersama antara komisaris dengan direksi independen Bumi Plc. Sambil menunggu keputusan, Bumi Plc selanjutnya akan fokus mengembangkan BRAU.
Bakrie harus menyiapkan dana senilai US$ 278 juta (Rp 2,64 triliun) untuk membeli kembali (buyback) seluruh saham BUMI yang dipegang Bumi Plc.
Belum ada konfirmasi mengenai sumber pendanaan untuk rencana ini dari Grup Bakrie. Tapi, dalam beberapa waktu terakhir ini, Grup Bakrie sudah banyak melakukan penjualan aset. Selengkapnya di sini.
Sepanjang perseteruan Bakrie-Rothschild, saham-saham perusahaan Bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kena getahnya. Hampir seluruhnya memberikan imbal hasil alias keuntungan yang minus.
Pertarungan sengit antara Bakrie dan Rothschild akhirnya menemukan titik temu. RUPSLB Bumi Plc yang digelar di London 21 Februari lalu akhirnya memutuskan jika Grup Bakrie yang jadi pemenangnya.
Pertemuan pemegang saham itu sepakat menolak usulan Rothschild merombak jajaran direksi dan komisaris. Dengan demikian, Bumi Plc siap meneruskan rencana 'cerai' yang diusulkan Grup Bakrie.
Rencana 'perceraian' alias pemisahan dengan Grup Bakrie itu akan dilakukan melalui pembelian kembali saham BUMI. Paling lambat perceraian ini akan terlaksana 30 Mei 2013.
Meski usulan Rothschild tidak semuanya direstui, ada dua direksi yang lengser dan satu direksi baru diangkat setelah RUPSLB. Dua dewan direksi yang diturunkan dari jabatannya adalah Nalinkant Rathod and Jean-Marc Mizrahi. Bumi mendapat satu direksi baru yaitu Sir Richard Gozney yang merupakan mantan duta besar Inggris untuk Indonesia.
Salah satu orang terkaya di Indonesia yang sekaligus komisaris utama Bumi Plc, Samin Tan, akan mundur dari jabatannya di perusahaan tambang tersebut. Ia masih akan menjabat sebagai komisaris sampai ada penggantinya.
Samin Tan masih akan berperan sebagai wakil dari pemegang saham mayoritas Bumi Plc sekaligus penghubung mitra bisnisnya di Indonesia.
Bumi Plc mengaku, perekrutan untuk pengganti Samin Tan sedang dilakukan. Kriteria yang dibutuhkan adalah seseorang yang seperti Samin Tan, yaitu punya pengalaman dan tidak asing dengan pasar saham London.
Pemilihan calon komisaris baru ini sedang dikonsultasikan bersama antara komisaris dengan direksi independen Bumi Plc. Sambil menunggu keputusan, Bumi Plc selanjutnya akan fokus mengembangkan BRAU.
Bakrie harus menyiapkan dana senilai US$ 278 juta (Rp 2,64 triliun) untuk membeli kembali (buyback) seluruh saham BUMI yang dipegang Bumi Plc.
Belum ada konfirmasi mengenai sumber pendanaan untuk rencana ini dari Grup Bakrie. Tapi, dalam beberapa waktu terakhir ini, Grup Bakrie sudah banyak melakukan penjualan aset. Selengkapnya di sini.
Sepanjang perseteruan Bakrie-Rothschild, saham-saham perusahaan Bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kena getahnya. Hampir seluruhnya memberikan imbal hasil alias keuntungan yang minus.
Asia Resource Minerals Plc (ARM) akhirnya resmi bercerai dengan Grup Bakrie. Pembayaran US$ 501 juta sudah dilakukan.
Dalam rencana perceraian yang disepakati sejak Desember ini, ARM akan melepas 29.2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada Grup Bakrie.
Kesepakatan ini sudah molor berkali-kali sejak Januari atas alasan Grup Bakrie tidak punya uang. Komisaris ARM Samin Tan juga menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan menjadi 23,8% dengan membeli saham ARM yang sekarang dipegang Grup Bakrie.
CEO ARM Nick von Schirnding mengatakan, perusahaannya sekarang akan fokus ke PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang sahamnya dimiliki sekitar 85%.
Transaksi pemisahan dengan Grup Bakrie ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Asia Resource pada 17 Desember 2013. Syaratnya, Bakrie harus menyetor dana tunai pembelian 29% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Asia Resource senilai US$ 501 juta.
Sebanyak US$ 278 juta akan berasal dari kantong Bakrie sendiri, dan US$ 223 juta merupakan dana Samin Tan karena keduanya sudah berkongsi untuk menjadi pemegang saham di perusahaan yang dulu bernama Bumi PLC tersebut.
Asia Resource Minerals Plc (ARM) akhirnya resmi bercerai dengan Grup Bakrie. Pembayaran US$ 501 juta sudah dilakukan.
Dalam rencana perceraian yang disepakati sejak Desember ini, ARM akan melepas 29.2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada Grup Bakrie.
Kesepakatan ini sudah molor berkali-kali sejak Januari atas alasan Grup Bakrie tidak punya uang. Komisaris ARM Samin Tan juga menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan menjadi 23,8% dengan membeli saham ARM yang sekarang dipegang Grup Bakrie.
CEO ARM Nick von Schirnding mengatakan, perusahaannya sekarang akan fokus ke PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang sahamnya dimiliki sekitar 85%.
Transaksi pemisahan dengan Grup Bakrie ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Asia Resource pada 17 Desember 2013. Syaratnya, Bakrie harus menyetor dana tunai pembelian 29% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Asia Resource senilai US$ 501 juta.
Sebanyak US$ 278 juta akan berasal dari kantong Bakrie sendiri, dan US$ 223 juta merupakan dana Samin Tan karena keduanya sudah berkongsi untuk menjadi pemegang saham di perusahaan yang dulu bernama Bumi PLC tersebut.
Asia Resource Minerals Plc (ARM) akhirnya resmi bercerai dengan Grup Bakrie setelah dapat pembayaran senilai US$ 501 juta (Rp 5 triliun). Perusahaan yang tercatat di Bursa London itu akan bagi-bagi dividen US$ 400 juta (Rp 4 triliun).
Dividen yang akan dibagikan adalah dividen spesial. Pasalnya, selama ini pemegang saham sudah dirugikan dengan penurunan saham ARM yang sudah mencapai 80% sejak melantai di Bursa London pada 2011 silam saat masih bernama Bumi Plc.
Sayangnya perusahaan belum mengumumkan kapan dividen ini akan dibagikan. Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (26/3/2014), Hampir setengah dari nilai dividen itu akan diberikan kepada Komisaris ARM Samin Tan.
Samin yang pernah jadi salah satu orang terkaya di Indonesia itu tak lama lagi akan lengser dari posisinya dan digantikan Chris Walton yang saat ini menjabat sebagai salah satu direktur.
Nathaniel Rothschild, yang dulu membentuk Bumi Plc bersama Grup Bakrie, masih punya 16% kepemilikan saham di ARM. Dengan demikian ia juga akan kebagian dividen ini sekitar Rp 640 miliar.
Asia Resource Minerals Plc (ARM) akhirnya resmi bercerai dengan Grup Bakrie setelah dapat pembayaran senilai US$ 501 juta (Rp 5 triliun). Perusahaan yang tercatat di Bursa London itu akan bagi-bagi dividen US$ 400 juta (Rp 4 triliun).
Dividen yang akan dibagikan adalah dividen spesial. Pasalnya, selama ini pemegang saham sudah dirugikan dengan penurunan saham ARM yang sudah mencapai 80% sejak melantai di Bursa London pada 2011 silam saat masih bernama Bumi Plc.
Sayangnya perusahaan belum mengumumkan kapan dividen ini akan dibagikan. Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (26/3/2014), Hampir setengah dari nilai dividen itu akan diberikan kepada Komisaris ARM Samin Tan.
Samin yang pernah jadi salah satu orang terkaya di Indonesia itu tak lama lagi akan lengser dari posisinya dan digantikan Chris Walton yang saat ini menjabat sebagai salah satu direktur.
Nathaniel Rothschild, yang dulu membentuk Bumi Plc bersama Grup Bakrie, masih punya 16% kepemilikan saham di ARM. Dengan demikian ia juga akan kebagian dividen ini sekitar Rp 640 miliar.