Pertemuan pemegang saham itu sepakat menolak usulan Rothschild merombak jajaran direksi dan komisaris. Dengan demikian, Bumi Plc siap meneruskan rencana 'cerai' yang diusulkan Grup Bakrie.
Rencana 'perceraian' alias pemisahan dengan Grup Bakrie itu akan dilakukan melalui pembelian kembali saham BUMI. Paling lambat perceraian ini akan terlaksana 30 Mei 2013.
Meski usulan Rothschild tidak semuanya direstui, ada dua direksi yang lengser dan satu direksi baru diangkat setelah RUPSLB. Dua dewan direksi yang diturunkan dari jabatannya adalah Nalinkant Rathod and Jean-Marc Mizrahi. Bumi mendapat satu direksi baru yaitu Sir Richard Gozney yang merupakan mantan duta besar Inggris untuk Indonesia.
Salah satu orang terkaya di Indonesia yang sekaligus komisaris utama Bumi Plc, Samin Tan, akan mundur dari jabatannya di perusahaan tambang tersebut. Ia masih akan menjabat sebagai komisaris sampai ada penggantinya.
Samin Tan masih akan berperan sebagai wakil dari pemegang saham mayoritas Bumi Plc sekaligus penghubung mitra bisnisnya di Indonesia.
Bumi Plc mengaku, perekrutan untuk pengganti Samin Tan sedang dilakukan. Kriteria yang dibutuhkan adalah seseorang yang seperti Samin Tan, yaitu punya pengalaman dan tidak asing dengan pasar saham London.
Pemilihan calon komisaris baru ini sedang dikonsultasikan bersama antara komisaris dengan direksi independen Bumi Plc. Sambil menunggu keputusan, Bumi Plc selanjutnya akan fokus mengembangkan BRAU.
Bakrie harus menyiapkan dana senilai US$ 278 juta (Rp 2,64 triliun) untuk membeli kembali (buyback) seluruh saham BUMI yang dipegang Bumi Plc.
Belum ada konfirmasi mengenai sumber pendanaan untuk rencana ini dari Grup Bakrie. Tapi, dalam beberapa waktu terakhir ini, Grup Bakrie sudah banyak melakukan penjualan aset. Selengkapnya di sini.
Sepanjang perseteruan Bakrie-Rothschild, saham-saham perusahaan Bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kena getahnya. Hampir seluruhnya memberikan imbal hasil alias keuntungan yang minus.
Halaman Selanjutnya
Halaman